Ready For Love - 7

31.8K 1.2K 15
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

"Jen..."

"Jennifer.."

Alice terus mengintili Jennifer sejak keluar dari salon bersama Elnino yang sudah berambut baru. Cepat-cepat kakinya melangkah untuk menghindari makhluk bernama Alice itu.

"Jen?"

Bodo amat!

"Jeni.."

Gak dengar!

"Fer.."

Elnino yang ada digendongan aunty-nya menatap bingung ke belakang. Gak mengerti sama apa yang terjadi. Dan kenapa Alice ngikutin mereka dari tadi. Pipi buntalnya ikut bergoyang seiring langkah Jennifer yang cepat. Tatapan anak itu polos dengan jari munggil yang dia gigit di bibirnya.

"Jennifer!" kali ini Alice sedikit berteriak.

Yang punya nama memutar tubuhnya. "Paan sih?! Stop ganggu gue!"

"Iya gue bakal berhenti, tapi please lah kasih gue kerjaan dulu." Kesekian kalinya Alice merayu dengan wajah innocent.

Nampar orang halal gak sih? Jennifer jengkel dengan semua omong kosong Alice yang menganggunya sedari tadi. Kenapa ada manusia kayak Alice di dunia ini? Dia berdecih.

Baru Jennifer ingin memaki orang di depannya ini, tiba-tiba terhenti ketika mendengar hapenya berdering tanda pesan masuk.

📲Mas Roy.
Dek. Kamu sama Elnino balik naik taksi. Mas ada urusan.

Tanpa pikir panjang, Jennifer berjalan ke arah taksi yang ngetem di depan lobby utama mall.

Jennifer membuka salah satu taksi yang mangkal bersejajar di depannya. Pikirnya kalo mereka masuk ke dalam taksi dengan segera Alice akan berhenti. Tapi memang lebih baik gak usah berpikir. Karena pikirannya salah. Alice ikut masuk.

What the fuck.

Jennifer naik tensi. Memikirkan semua kalimat sumpah serapah di kepalanya tapi tertahan hanya di benak karena harus menjaga imej di depan Elnino.

Taksi melaju di jalan raya, melebur di dalam kemacetan yang padat.

Elnino betah sedari tadi memandangi Alice, membuat perempuan itu menyadari tatapan si bocah cakep di sebelahnya itu. Gak tahan rasanya gak mencoel pipi Elnino yang tumpah-tumpah.

Elnino tersenyum kecil membuat Alice ikut tersenyum, sementara tangannya mengelus rambut anak itu.

"Aunty mau ikut pulang?" akhirnya pertanyaan itu keluar juga sejak sedari tadi di pikirkan oleh Elnino.

"Eit.. Aunty? No no. Jangan panggil aunty dong, El. Tua banget rasanya. Panggil Kak Alice aja ya?"

Masih dua puluh empat tahun cuy. Yakali di panggil aunty. Menolak keras!

Ready For Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang