Veronica Choo misuh-misuh mendengar celotehan Papanya yang panjang lebar tapi intinya ingin dia menikah dengan Roy, anak teman baiknya, yang dua bulan lalu baru berduka karena istrinya meninggal.
Bukannya apa, tapi jarak usia mereka sangat jauh. Di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
"MAS, duduknya sanaan dikit. Jangan dempet-dempet. Kayak di angkot aja ih.." protes Vero yang lelah ngadepin suaminya yang terlalu rapat dengannya. Mereka duduk di kursi model sofa yang memungkinkan gak ada penghalangan antara satu orang dengan yang ada di sebelahnya.
Roy bergeser. Hanya se-centi. Gak ada ngaruhnya sama sekali. Istrinya sampai mendengus kesal dari tadi karena sudah mengingatkan tiga kali. Berarti total Roy bergeser hanya sejauh tiga centi. TETAP DEMPET! OH GOD!
Ah sudahlah. Terserah Roy aja. Migrain dia.
Bunga, Alice dan Kendrick hanya bisa diam memperhatikan pasangan suami istri di hadapan mereka. Tai emang Vero. Dia gak ngabarin sahabatnya kalo Roy ikut. Jadilah suasana mereka canggung. Harusnya mereka bisa bergosip ria. Bahkan Bunga dan Alice udah nyiapin banyak pertanyaan untuk Vero tentang progres kehidupan pernikahaannya. Eh malah bawa orang yang mau di gosipin. Sial.
Dan sekarang, gelagat Roy yang super duper clingy justru menambah daftar pertanyaan di kepala Bunga dan Alice. Perasaan terakhir kali Vero curhat, dia bilang kalo lagi gak baik-baik aja dengan Roy. Sekarang? Kek perangko yang nempel. How the hell did it happen? Vero hutang penjelasan.
Vero menyadari pertemuan kali ini gak asik. Meja mereka hening banget.
"Kok pada diem sih?"
Bunga, Alice dan Kendrick hanya saling melirik.
"Kalian gak enakan ya karena ada mas Roy?"
"Uhm. Anu. Engga kok, Ver. Cuma agak kaget aja mas Roy mau ikut gabung. Ini pertama kali soalnya," jawab Bunga cepat. Dia gak enak juga kalo Roy salah sangka dengan sikap mereka.
Disela-sela itu pelayan datang membawakan pesanan.
"Gak bosen minum iced americano terus, Ver?" tanya Kendrick dengan wajah iseng.
Vero tertawa kecil.
"Kecanduan gue, Drick."
"Cobain nih minuman gue. Enak tau. Kali aja lo pindah haluan." Kendrick menyodorkan gelas minumannya yang udah di tuang sebotol san miguel beer.
Tapi justru gelas itu Roy yang ambil terlebih dahulu. Menyicipinya tanpa ijin.
Istrinya terbelalak. Gak hanya Vero yang kaget dengan aksi suaminya. Sahabat-sahabatnya pun sama.
"Mas?" katanya heran.
"Maaf. Saya cuma mau pastikan beer-nya aman kamu minum."
Vero mengernyitkan dahi.
"Kadar alkoholnya rendah kok, Roy. Jadi aman," ucap Kendrick dengan senyum, di balas tatapan sinis dari Roy. What the heck?
Bunga sama Alice lagi lagi hanya bisa saling melirik.
