Ready For Love - 12

31.6K 1.3K 31
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌹🌹🌹

MENGITARI jalanan kota dengan mobil, Roy bingung harus kemana untuk menentukan tempat makan siang mereka hari ini. Bapak satu anak ini tak bercanda tentangnya yang gak pernah makan makanan luar. Alhasil dia mutar-mutar di jalanan yang sama. Tampak linglung tapi gak berniat bertanya pada Vero yang duduk di sebelahnya. Hell.

Sebenarnya bisa aja dia memutuskan untuk memilih salah satu kafe yang mereka lewati, tapi dia keburu parno, berasumsi makanan di tempat itu aman apa engga untuk lambungnya. Bagitu terus sampe berulang.

Melihat Roy yang diam sepanjang pencarian mereka, berkutat dengan kemampuannya yang sok tau, Vero hanya diam aja. Ogah berujar sebelum ditanya. Siapa suruh gengsi?

Apa susahnya sih nanya? Yaudah biarin aja sampe kelaperan setengah mampus. Vero udah biasa gak makan seharian, jadi bisa menahan. Dia menyibukkan dirinya memperhatikan Elnino yang menggambar di ipadnya, di panggkuan Vero.

Tetes demi tetes air keringat dingin bercucur dari dahi Roy. Ada sensasi gak enak di ulu hatinya yang kini terasa perih. Mimik wajahnya pucat. Isi kepalanya mulai berputar membuatnya gak fokus menyetir.

Dia pelankan laju mobilnya dengan tangan yang bergetar memegang persneling. Masih keras kepala kalo dia masih mampu menahan dan gak bertanya.

Vero merasakan keadaan di mobil makin gak tenang. Dia sadar laju mobil melambat kayak keong siputnya spongebob. Lalu menarik pandangannya beralih ke Roy yang terus mengerjapkan mata agar tetap tersadar.

Benar-benar laki-laki ini keras kepala. Vero gak habis pikir.

"Kita makan di kafe depan aja. Aku gak mau kita kecelakaan hanya karena kamu kelaperan." Akhirnya Vero mengambil langkah lebih dahulu untuk bicara.

Nurut, Roy langsung memutar stirnya untuk berhenti di salah satu kafe yang mereka lewati tanpa memikirkan makanan di sana aman apa engga. Perutnya udah gak mamapu menahan lebih lama lagi.

Dia yang turun pertama kali dari mobil dan langsung masuk ke dalam kafe tanpa mengatakan apapun. Meninggalkan Vero yang masih membantu Elnino turun.

"Papa kamu tuh ya, El. Ngeselin. Dia pikir aku apa coba di tinggal-tinggal begini? Kamu kalo gede jangan keras kepala kayak dia ya."

Elnino gak ngerti tapi yaudah mengangguk aja.

"Yaudah yuk." Vero menggenggam tangan Elnino. Berjalan masuk dengan beriringan.

Di depan pintu, mereka disambut pelayan yang betugas berdiri di depan sana. Vero memberi senyum dan menolehkan kepalanya untuk mencari dimana Roy duduk.

Emang gila sih. Roy bisa-bisanya udah mesan makanan deluan tanpa repot-repot menunggu Vero dan anaknya. Vero jadi pengen mukul kepala pria itu. Shit!

Vero menarik kursi dan mendudukkan Elnino di sebelahnya yang duduk berseberangan dengan Roy.

"Bisa-bisanya kamu mesan deluan, om. Kalo gak mau nungguin aku, at least nungguin anakmu loh.."

Ready For Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang