🌹🌹🌹Hoaaammm.
Vero mendudukan dirinya, lalu melakukan peregangan di atas kasur. Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, tapi rasanya masih ngantuk. Ah. Terurung sudah niatnya yang ingin kembali tidur ketika sadar bahwa dia udah jadi istri orang. Gak bisa sebebas itu lagi tidur sampe siang.
Dengusan kesal lolos dari bibirnya.
Dengan langkah gontai, dia melangkah keluar dari kamar untuk turun menuju dapur.
Mengambil segelas air putih untuk dia teguk sembari mengedarkan netranya ke segala penjuru rumah. Sepi. Hening.
Seklibat pertanyaan muncul di benaknya, kemana orang-orang? Yang pasti Theo pernah bilang bahwa Bu Iis sama Pak Ari gak tinggal di sana. Sistem kerjanya pulang-pergi.
Baru aja Vero hendak mencari, dia mendengar suara langkah kaki yang menuruni anak tangga.
Roy yang berbalut pakaian casual rapi, turun dengan Elnino di gendongannya, juga sudah rapi. Berbanding terbalik dengan Vero yang masih menggunakan piyama dengan rambut sedikit berantakan dan bekas iler di sudut bibir.
"Morning, aunty.." Elnino menyapa dengan lambaian tangan mungilnya.
"Morning, El.."
"Baru bangun?" suara Roy terdengar dingin dan.... sarkas mungkin?
Alih-alih mengucapkan selamat pagi, Roy memilih bertanya itu. Kalah so sweet dari anak.
Sebenarnya Vero malu. Cewe apa kayak dia baru bangun jam segini saat udah di peristri orang? Tapi yaudahlah ya. Namanya juga ngantuk.
"Iya, om."
Gurat wajah Roy selalu melengus setiap kali Vero memanggilnya om. Mau protes, tapi entar ajalah.
"Saya mau ajak kamu ke makam mamanya Elnino."
"Sekarang?"
Roy hanya mengangkat satu alis matanya, menyiratkan iyalah, masa besok?
"O-oh. Oke. Sekarang ya? Oke. Oke. Aku siap-siap dulu.."
Vero berangsur pergi dengan sedikit berlari masuk kamar.
Roy diam. Manik matanya melirik dapur rumah itu yang menyimpan beragam memori. Hari ini dia kembali tersadar kalo semua udah berbeda.
Perlahan diturunkannya Elnino untuk berpijak ke atas lantai. Dia pandang ke atas meja, gak ada sarapan yang tersedia seperti Sheila buat dulu untuk mereka setiap pagi.
Menimbang-nimbang dalam hati, Roy masih bingung mau menunggu Vero selesai mandi supaya bisa menyiapkan sarapan untuk mereka atau order aja? Karena dia gak bisa masak. Tapi gak biasa makan makanan luar rumah juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready For Love ✔️
FanfictionVeronica Choo misuh-misuh mendengar celotehan Papanya yang panjang lebar tapi intinya ingin dia menikah dengan Roy, anak teman baiknya, yang dua bulan lalu baru berduka karena istrinya meninggal. Bukannya apa, tapi jarak usia mereka sangat jauh. Di...