Ready For Love - 40

22.8K 885 25
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌹🌹🌹

VERO berhasil membawa Roy pulang. Dia memapah tubuh besar suaminya ke kamar, di bantu oleh Pak Ari yang gak tega melihat Vero melakukannya sendiri.

Sejujurnya dia mau banget meninggalkan Roy sendirian di kantornya. Tapi amarahnya gak menutupi logikanya. Otaknya berpikir lebih cepat dari tindakannya. Kalo Roy dia tinggalkan di sana, orang kantor akan mendapatinya dalam keadaan mabuk. Itu bisa merusak citra Roy dan Vero gak mau. Dia gak mau orang yang dia sayang jadi bahan gunjingan orang-orang.

Roy mabuk berat. Bahkan dia gak sadar sudah direbahkan di atas tempat tidur. Sedari tadi dia melantur seperti kumur-kumur. Hanya saja Vero mengabaikan karena memang gak jelas.

"Mas, ganti baju dulu.." kata Vero yang membawa pakaian tidur Roy. Dia dudukan Roy susah payah lalu membuka baju suaminya untuk bertukar pakaian. Tapi sebelum itu, dia membersihkan suaminya dengan kain basah karena Roy sempat termuntah. Bau alkohol yang membekas di mulut pria itu sangat menyengat. Mual Vero menghirupnya.

"Mas, jangan tiduran dulu. Ini bajunya belum di pakein." Vero menarik tangan Roy yang hampir saja merebahkan kembali tubuhnya. Jujur Roy gak menyadari apapun lagi saat ini. Hanya mengikuti tubuhnya yang mau dia seperti apa. Kepalanya pusing berputar-putar.

"Sheilaaa.." ucap Roy lirih dengan penuh kesedihan.

Vero sempat berhenti mendengar itu tapi dia lanjutkan lagi untuk memasukkan tangan Roy ke dalam lengan kaos yang di pakaikan Vero.

"Sheila.. Dont leave me.."

Vero mencoba abai dengan semua ucapan Roy. Setelah pakian Roy sudah berganti, dia menuntun pria itu untuk kembali tidur tapi dia kaget karena tenaga Roy cukup kuat menariknya ke dalam pelukan pria itu.

Semenit.

Dua menit.

Roy masih diam memeluk Vero. Menjadikan tubuh istrinya menjadi titik tumpu untuk tetap duduk. Vero sama sekali gak membalas pelukan itu karena semua hal masih tergambar jelas dalam ingatannya.

"Sheila.."

Vero diam.

"Sheila.. I love you..." kalimat itu sayup-sayup merambat ke gendang telinga Vero. Kali ini kata per kata terdengar jelas karena Roy mengucapkannya lambat di dekat telinganya.

"Mas, aku bukan Sheila.." Vero mendorong tubuh Roy, lalu membaringkannya di atas kasur. Setelah memastikan selimut terpasang benar menutup tubuh suaminya, dia bergegas masuk ke dalam kamar mandi, mengunci diri di sana.

Pada pintu kamar mandi, Vero berdiri menyandarkan punggunungnya. Tubuhnya mengigil, gemetar. Seperti ada ber-ton batu yang menghimpit dadanya, membuat air mata yang di tahannya sedari tadi akhirnya terjatuh juga. Tadi Felicia, sekarang Sheila. Bila tadi dia mampu melawan Felicia, tapi kalo Sheila? Dia pasrah. Apa yang di takutkannya menjadi kenyataan. Sekarang apa bedanya dia dengan Felicia? Gak mungkin lah Roy bisa melupakan cinta pertamanya. Sampai kapan pun yang di cari Roy adalah Sheila. Bukan dia.

Ready For Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang