Veronica Choo misuh-misuh mendengar celotehan Papanya yang panjang lebar tapi intinya ingin dia menikah dengan Roy, anak teman baiknya, yang dua bulan lalu baru berduka karena istrinya meninggal.
Bukannya apa, tapi jarak usia mereka sangat jauh. Di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹
VERO menempelkan kartu akses di sensor lift, kemudian begerak cepat membawanya ke lantai delapan. Sembari menyelipkan rambutnya ke belakang telinga, perempuan itu bertegur sapa ringan dengan rekan sejawat, lalu turun menyusuri koridor lantai itu menuju ruang divisi kerjanya.
Melewati sederetan pegawai yang memberinya senyum ramah, Vero selalu menjadi salah satu primadona kantor. Rata-rata suka padanya. Who doesn't? She is a goddess of beauty. Tak jarang ada yang terang-terangan mendekati, ada juga yang sembunyi-sembunyi menaruh hati. Tapi tak satu pun di gubris perempuan itu, semua hanya teman. Sampai detik ini, hanya hitungan jari yang mengetahui Vero sudah menikah.
"Eh, hai, Ver.." sapa seorang perempuan berambut pirang panjang, bernama Ivy rekan kerja Vero yang berpapasan dengannya.
"Hai.. Mau kemana?" tanya Vero yang menyadari Ivy hendak keluar.
"Mau ke kantin sebentar. Eh, btw. Kita ada orang baru loh."
"Serius? Siapa?" Vero mengerutkan kening.
"Aduh. Siapa tadi ya namanya? Gue lupa. Dia udah ada di dalam sih. Ngobrol bareng yang lain.."
"Oh gitu.." Vero gak puas jawaban Ivy.
"Yaudah ya. Gue ke bawah dulu.."
Vero mengangguk.
Terpedaya oleh rasa penasarannya, Vero menghentak kakinya cepat menuju ruangan divisinya. Siapa sih orang baru yang Ivy maksud? Biasanya bakal ada desas-desus terlebih dahulu sebelum pegawai baru bergabung di perusahaan tempat dia bekerja, tapi sekarang kok gak terdengar sama sekali?
"Pagi, Beb.."
Ck! Sapaan itu selalu di dapat Vero setiap kali dia masuk ke ruangan. Dia, pria bernama Pedro. Manusia paling narsis di ruangan Vero. Semua perempuan di sana dia panggil dengan sebutan Beb. Annoying!
"Apa lo?!" suara ketus Vero bukan sesuatu yang membuat Pedro menyerah. Dia malah senang tertawa.
"Kok gitu sih, Beb? Masih pagi jangan gitu sama ayang Pedro.."
"Bweekk..." mual Vero mendengarnya.
Well. Pedro adalah salah satu orang yang gak tau kalo Vero udah menikah. Makanya dia se-pede itu berani ganggu Vero. Meski sedivisi, Vero ogah mengundang dia. Soalnya brisik banget. Udah gitu pasti mulutnya ember. Selain itu juga dia pasti drama banget update story tentang patah hati di instagram. Bayanginnya aja Vero udah kembali sakit kepala.
"Ver.."
Perempuan itu dengan cepat berbalik arah untuk menoleh.
"Kendrick?" katanya terkejut lalu menyoroti penampilan sahabatnya itu dari atas sampai bawah. Sangat menarik, rapi dan menawan.