🌹🌹🌹PAGI ini Vero terbangun lebih cepat dari biasanya. Mengucek kedua matanya sembari menguap, dia melihat tangan Roy masih melingkar di pinggangnya.
Loh?
Segara dia menoleh. Ternyata benar. Roy masih tidur.
Melihat ke arah jam. Udah jam tujuh pagi. Tumben-tumbenan Roy belum berangkat kerja? Apa kesiangan? Mustahil banget. Seorang Roy terkenal dengan disiplin waktunya.
Something must be wrong.
Roy perlahan membuka matanya ketika merasa ada pergerakan dari tubuh Vero. Pandangan pertama yang dia lihat pagi ini adalah wajah bingung istrinya yang masih dalam posisi tidur menatapnya.
"Kesiangan kamu mas?"
Roy menggeleng, membuat Vero tambah bingung.
"Saya ubah jadwal kerja, masuk jam 10 supaya bisa sarapan bareng kamu dan Elnino," jawab Roy menatap istrinya dengan senyum pertama di hari ini.
"Oh.." Vero manggut-manggut.
Kok cuma oh? Bukan itu jawaban yang Roy pikirkan. Yang di bayangannya adalah Vero senang dan memberinya reaksi-reaksi indah, seperti menciumnya contohnya? Karena kebanyakan pasangan-pasangan di luar sana pasti begitu kan kalo suaminya atau pasangannya memberikan waktu untuk mereka? Atau dia salah karena terlalu mengharap?
Bagi Vero, ya itu biasa aja. Gak harus yang gimana-gimana. Kalo Roy ada waktu sarapan bareng ya syukur. Kalo engga juga ya gakpapa. Biasa dia sarapan sendirian juga kok di kantor.
Vero meraih hapenya di atas nakas untuk mengecek kira-kira ada chat yang harus dia bales apa engga.
Roy merapatkan tubuhnya pada Vero. Tidak menyisahkan sedikitpun jarak. Sedangkan tangannya masih melingkar di perut istrinya yang kini sudah tidur terlentang sambil bermain hape. Tampak serius dengan lipatan-lipatan kecil di kening.
Dengan jarak sedekat ini, Roy dengan leluasa menciumi pipi istrinya, dan Vero terlihat sama sekali gak protes. Sibuk nge-scroll layar hapenya.
Gak mau membuat Roy merasa terabaikan, perempuan itu menjulurkan tangan untuk mengelus pipi Roy dengan ibu jarinya sembari sibuk menatap layar hape dengan tangan satunya. Perlakuan sederhana yang membuat nyaman itu menghangatkan hati Roy.
Pagi yang terasa damai dan menenangkan. 24 jam juga Roy betah kalo posisinya selalu begini. Gak perlu heeling untuk refreshing. Cukup bisa seperti ini, Roy bakal lakuin. EVERYDAY!
Roy memberikan ciuman terakhir di rahang Vero, setelahnya dia melirik ke hape istrinya yang sedang membuka chat whatsapp dari-Kendrick.
Morning, Vero. Hari ini jadi?
Begitu isinya.
Kalimat itu bagi orang-orang mungkin biasa aja, tapi gak berlaku untuk Roy. Damainya terusik. Kepalanya mulai memunculkan pertanyaan-pertanyaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready For Love ✔️
FanfictionVeronica Choo misuh-misuh mendengar celotehan Papanya yang panjang lebar tapi intinya ingin dia menikah dengan Roy, anak teman baiknya, yang dua bulan lalu baru berduka karena istrinya meninggal. Bukannya apa, tapi jarak usia mereka sangat jauh. Di...