Ready For Love - 21

28.5K 1.2K 21
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

Jam berapa pun tidurnya, Roy punya kebiasaan akan terbangun jam lima pagi. Kalo pun terlalu kelelahan, paling lama dia bangun jam enam. Seperti saat ini, jam enam, dia udah bangun.

Dia melirik ke arah Vero yang masih tertidur lelap. Kok bisa ada orang tidur tapi tetap cantik? Roy gak paham. Kayak gak nyata tapi ada di depan matanya.

Roy memberanikan dirinya untuk memberi kecupan di kening Vero. Ada untungnya memang Vero gak gampang bangun. Jadi dia bebas mencium. Eh?

Roy keluar dari kamarnya menuju kamar Elnino. Anak sematawayangnya masih tidur juga. Baru kali ini rasanya dia gabut karena hari ini, minggu, dia gak ada jadwal untuk meeting atau bertemu klien.

Roy turun ke dapur untuk minum supaya melegakan tenggorokannya yang serat. Dia berpikir sejenak menatap kulkas. Menimbang, apakah dia mencoba masak telur aja atau engga? Soalnya dia tau kebiasaan Vero yang bangunnya lama. Dan gak mungkin juga Vero memasak. Roy udah tau faktanya. Jadi dia gak berharap lagi. Belajar beradaptasi dengan keadaan itu. Mau nunggu Bu Iis? Tapi Bu Iis minggu gak kerja di rumahnya.

Yaudahlah. Coba aja. Meski dia juga gak pernah memasak.

Bermodalkan tutorial dari youtube, dia pede bisa masak telur goreng. Karena emang sederhana. Sangkin niatnya, dia sampai pakai celemek. Biasanya dia melihat orang masak di dapur, semua pada pakai celemek. Bahkan dia pakai sarung tangan. Biar safety ceunah.

Memasukkan minyak secukupnya ke dalam kuali, Roy mulai melakukan tahap demi tahap dengan hati-hati sesuai intruksi.

Senyum di bibirnya terukir karena sejauh ini yang dia lakukan benar. Tapi tidak sampai dia mencium bau gosong dan asap yang banyak mengepul di atas telur goreng yang dia masak.

"Eh? Kenapa nih?"

Roy berubah panik dan cepat-cepat mematikan kompor listrik di depannya. Gugur sudah harapannya sarapan dengan telur goreng. Hancur sudah kepercayaan dirinya. Masak ternyata gak gampang. Sekarang dia bisa merasakan apa yang Vero rasakan.

Unlucky!

Setelah membuang telur goreng yang udah lebih cocok di sebut telur arang hasil karyanya itu, Roy masuk ke dalam ruang kerja yang dia set khusus untuknya di rumah. Menyibukkan dirinya membuka email ataupun membaca-baca file yang sekiranya bisa menyita isi pikirannya. Roy memang rencana ingin melebarkan bisnisnya kebanyak hal. Jadi ini waktu yang tepat untuk melihat-lihat peluang. Mumpung dia lagi punya waktu kosong.

Masih gak sangka dia tadi kejadian telur arang. Oalah.

🌹🌹🌹

Vero bangun tepat di jam sepuluh. Celingak-celinguk menatap kamarnya sambil garuk-garuk kepala. Mengumpulkan nyawanya, Vero menarik napas dalam-dalam lalu menampar kuat pipinya.

Ready For Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang