Ready For Love - 19

27.2K 1.2K 16
                                    

🌹🌹🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹🌹🌹

VERO membuka kamar Alice, mendapati adiknya itu sedang mengatur tata letak perabotan di sana. Agak tercengang, karena Alice sama magerannya kayak Vero. Jadi, melihat Alice yang tiba-tiba rajin adalah suatu situasi yang bisa di masukkan ke kategori satu dalam deretan keajaiban dunia.

"Eh? Lo kapan datengnya, kak?" tanya Alice ketika menyadari Vero berdiri di ambang pintu.

"Baru beberapa menit yang lalu sih," jawab Vero.

Mata Alice jatuh pada Elnino yang berdiri di sebelah Vero dengan gemasnya. Topi terbalik di kepalanya menjadi ciri khas anak itu yang gak pernah terlupakan.

"Hai, Elnino." Baru Alice ingin mencoel pipi anak itu, Vero buru-buru menggeplak tangannya.

"Paan sih, kak? Sakit tau!" omel Alice sebal.

"Tangan lo berdebu. Ntar dia jadi sakit karena debunya nempel di pipi."

"Ceilah. Khawatir banget yang baru jadi Mama ini," Alice meledek Vero sambil mencolek dagu kakaknya.

Vero menghempas tangan jahanam itu.

"Gak usah aneh aneh deh, Lice. Lo tau sendiri Papanya Elnino itu gimana. Kalo anaknya sakit, gue males di salahin."

Alice mengangguk paham.

"El. Aunty mau ke belakang dulu. Kamu disini dulu ya sama Kak Alice," kata Vero menatap Elnino.

Patuh, anak itu berjalan ke arah Alice dan mencengkram pinggiran celana jeans perempuan itu.

"Mau ngapain emang lo, kak?"

"Seinget gue ini jadwal pohon mangga di belakang rumah berbuah. Jadi, gue mau manen mangga dulu," jawab Vero sambil menaik turunkan kedua alis matanya.

Alice mengehela napas sembari membiarkan Vero beranjak dari kamarnya. Kesukaan Vero memanjat pohon mangga untuk memetik buahnya yang mateng gak pernah hilang meski udah menikah. Padahal Vero gak suka mangga tapi dia suka sensasi adrenalinnya yang terpacu memanjat ketinggian sekaligus memilih buah yang mau di petik.

"Dadah, aunty.." teriak Elnino melihat Vero semakin menjauh dengan lompat-lompat kecil.

Alice mengerutkan dahinya.

"Kok panggil aunty sih, El?" tanyanya bingung.

"Aunty Vero.." ucap Elnino mengulang. Dia pun bingung. Apa yang salah dari ucapannya?

"Jangan panggil aunty lagi. Harusnya panggil mama. Kan Papa Roy sama Mama Vero udah nikah.."

Elnino makin bingung.

"Mama Sheila?" tanyanya.

"Mama Sheila tetap, El. Sekarang mamanya Elnino ada dua. Mama Sheila dan Mama Vero. Yey! Asik kan?"

Ready For Love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang