Bab 14

1.5K 68 0
                                    

Selamat Membaca...

.

.

.

Keesokan harinya..

Baik keluarga Alexander mau pun Seraphine sudah bangun dari tidur mereka, kecuali..

Si kembar tentunya..

Sebenarnya si kembar bukan tipikal anak yang suka telat bangun. Tapi karna mereka bedua sempat terbangun waktu dini hari, membuat mereka jadi sedikit mengantuk.

Tadi opa Rey dan oma Linda sudah mencoba membangunkan si kembar. Tapi si kembar dengan kompak mengatakan jika mereka masih ngantuk. Jadi baik opa dan oma, tidak tega untuk memaksa mereka agar bangun. Mereka membiarkan si kembar untuk istirahat sedikit lebih lama.

Saat di meja makan. Semua sudah berkumpul, kecuali si kembar.

"Dimana si bungsu kembar?" ucap opa Gio

"Mereka masih tertidur, biarkan saja."

"Dini hari mereka terbangun. Sepertinya mereka mimpi buruk." ucap opa Rey

Si kembar A beranjak dari duduknya. Begitu pun dengan para abang dan cucu Alexander.

"Kalian mau kemana?" tanya opa Gio

"Tempat adek." jawab si kembar A

"Kami juga." jawab si abang triplet

"Sama." ucap para cucu Alexander

"Duduk dan makan." ucap opa Gio

"Tapi- ucap mereka

"Makan." ucap papi Abi dengan aura dinginnya

Mendengar ucapan papi Abi membuat semua anak menjadi takut dan akhirnya duduk kembali. Kecuali, dua abang kutub si kembar yang hanya diam dan berlalu menuju kamar opa Rey dan oma Linda.

"Tapi abang-" ucap mereka hendak protes

"Makan." perintah papi Abi lagi

Dan sarapan berlangsung dengan lancar.

Sedangkan di kamar opa dan oma Alexander. Mereka berdua masih diam. Dengan pemikiran yang sepertinya sama. Hingga salah satu dari mereka bersuara.

"Bolehkah aku yang menggedong Nala bang?" tanya Ar sopan dengan nada dinginnya

"Hm." balas Nick

Mereka berdua menggendong si kembar. Dengan Nala bersama Aric dan Alan bersama Nick. Mereka bersama sama membawa si kembar ke dalam kamar mandi, guna membasuh wajah si kembar dengan air hangat. Dan membuat si kembar pun terbangun.

"Dingin~" rengek mereka

"Kalian harus sarapan." ucap Nick dan dilanjutkan dengan ucapan Aric

"Nanti lanjut tidur."

Si kembar hendak mengusap kelopak mata mereka, tapi ditahan oleh abang kutub mereka. Sehingga mereka berdua hanya bisa mengerjapkan kedua matanya.

Saat penglihatan mereka sudah jelas. Mereka terkejut melihat siapa yang menggendong mereka. Terutama Nala, dia bahkan sampai memiringkan kepala dan mengerutkan dahinya. Dia sedang mengingat nama dan siapa orang yang menggendongnya.

"Abang Ar, anak mommy dan daddy." ucap Aric, menjawab kebingungan yang terlihat di wajah Nala

Nala hanya mengangguk sebagai jawaban dan menyandarkan dagunya pada bahu sang abang.

"Jangan tidur lagi." ucap bang Ar dan dibalas gelengan oleh Nala

Setelah selesai membasuh wajah si kembar, mereka berdua keluar dari kamar tersebut dan berjalan menuju lift, untuk kembali ke ruang makan.

Kenapa Harus aku... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang