Bab 16

1.5K 63 0
                                    

Selamat Membaca...

.

.

"Na laper abang~"

"Aduh, adek abang laper ya. Maaf ya, sekarang buka mulutnya. Abang suapin." ucap Alan dan diangguki oleh Nala

Mereka semua kembali fokus pada makanan masing masing . Bahkan Axton saja hanya diam tidak membalas ucapan Nala dan kembali duduk dibangkunya. Sambil memakan makanan miliknya yang baru saja datang dalam diam. Sesekali dia akan melihat ke arah geng glory, lebih tepatnya ke arah si bungsu kembar yang asik makan. Kadang Nala akan disuapi oleh ketiga abangnya termasuk Alan, begitu pun Alan yang menyuapi Nala juga kadang disuapi oleh ketiga abangnya. Mereka seperti saudara pada umumnya yang terlihat rukun dengan saudaranya.

"Entah kenapa aku merasakan perasaan yang tidak nyaman. Padahal aku yang abang kandung mereka. Tapi mereka terlihat lebih dekat dengan orang lain. Melihatnya yang sekarang, mengingatkanku pada bunda. Jika saja rambutnya masih panjang seperti dulu, mungkin aku akan mengira jika dia adalah bunda." batin Axton tanpa sadar memperhatikan Nala tanpa mengalihkan pandangannya

Lio dan si kembar A yang sadar pun menegurnya.

"Jangan melihat adikku seperti itu." ucap ketiganya pada Axton, lalu melihat satu sama lain dan tersenyum. Seolah membenarkan ucapan mereka yang sepemikiran.

Axton yang ditegur pun menatap mereka satu persatu dengan datarnya. Dan kembali fokus dengan makanannya. Hingga tiba tiba,

"Hai Nala, kamu masih ingat sama Yova kan? Yova anak ayah Darius. Udah lama Yova gak liat Nala. Nala selama ini tinggal dimana? Terakhir kita ketemu waktu malam itu kan?" ucap Yova dengan nada yang dilembut lembutkan dengan maksud ingin menyudutkan Nala melalui ucapan terakhirnya

Mereka yang mendengar ucapan Yova dibuat bingung dan ada yang penasaran juga.

"Kapan Na pernah ketemu sama lo? " bukan Nala melainkan Alan

"Waktu itu-

"Kapan?" ulang Aksa

"Malam itu-

"Ck, bisa gak sih langsung kasih tau kapannya? Hari, tanggal, jam dan dimana lo ketemu. Dari tadi gak jelas." ketus Aska

"Bisa gak lo, kalo ngomong sama adek gue baik baik. Gak usah ngegas juga. Adek gue jadi takut gara gara lo." balas Axton sedikit ngegas

"Ck, baru gitu aja udah cengeng. Lah gimana adek gue coba, bukan Cuma dibentak. Tapi juga disiksa sama kalian atas kesalahan yang gak pernah dia perbuat. Dan itu semua karena omongan diakan?" balas Aska tak kalah ngegas

Saat Axton ingin membalas ucapan Aska, Lio terlebih dulu memotong ucapannya.

"Gue tanya, kapan lo ketemu sama Nala. Pertanyaan adek gue Alan, belum lo jawab."

"Waktu awal Nala gak masuk sekolah dan malamnya Yova gak sengaja ketemu sama Nala di jalan, bersama seorang pria yang terlihat seumuran dengan ayah Darius." ucap Yova takut takut, dengan maksud menarik simpati orang orang, dan rencananya berhasil karena,

"Ih gak nyangka gue dia berubah jadi glow up gitu, karna dibayarin sama sugar daddynya."

"Pantes aja, dulu penampilannya cupu dan gak pernah pake barang bermerek. Sekarang lihat, dari atas sampe bawah merek ternama."

"Iya juga ya."

"Tapi kok mau keluarga Seraphine angkat dia jadi anak."

"Masa keluarga sebesar itu gak tau kelakuan jalangnya itu."

Kenapa Harus aku... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang