Selamat Membaca...
.
.
Belum selesai di situ saja. Karna tiba tiba. Ada dua buah tangan yang memegang bahunya. Tiba tiba ia merasakan dingin pada punggungnya.
"Hukuman kita masih akan tetap dijalankan." bisik Aska pada telinga sebelah kiri Bulan
"Dan malam masih panjang." bisik Aksa pada telinga kanan Bulan
Setelah itu, Bulan di gendong ala karung beras oleh Aksa. Dan dibawa pergi menuju kamarnya. diikuti oleh Aska. Tapi sebelum itu, si kembar A sempat mengatakan.
"Kita tetap akan pergi nanti malam. Nanti tolong bangunkan kami saat makan malam. Kita pergi setelahnya. Hukuman baru, tidak ada jalan jalan. Hanya boleh pergi ke café." ucap panjang Aksa. Si kutubnya ayah Sam.
"Tidak~ Tolongin adek. Ayahhhhh~ Abang Ran rannnnn~ Abang abang, kakak, opa, oma, mama, papa, daddy, mommy, papi...." panggil Bulan cepat hingga suaranya samar saat lift tertutup
Mereka hanya bisa tersenyum sambil menggelengkan kepala. Melihat tingkah Bulan yang terlihat aktif itu.
~
Si kembar A membawa adik mereka ke kamar milik Aksa. Rencana mereka mau menghukum sang adik. Tapi mereka memiliki rencana lain, yaitu,
Tidur bersama.
Iya tidur bersama. Karna semenjak sang adik kembali ke mansion ini. Adiknya ini selalu dimonopoli oleh sang ayah dan anggota keluarga lainnya. Bahkan teman teman nya pun ikut tak ketinggalan.
Jadi mereka tidak bebas untuk memonopoli sang adik. Jadi, dengan beralaskan hukuman. Mereka berniat memonopoli sang adik untuk diri mereka sendiri. Kalo bisa mereka berniat ingin mengurung adik mereka ini. Tapi mereka tidak ingin ayah mereka kembali sakit. Jika mereka mengurung sang adik.
Bulan yang didudukkan di kasur pun menjadi bingung. Di tambah ia dipaksa untuk tidur oleh abang kembarnya. Yang juga ikut tidur mengapit dirinya.
"Loh bang, kok kita malah tidur. Gak jadi hukum adek?" tanya Bulan bingung
"Gak, abang ngantuk. Kemarin malem susah tidur. Karna kepikiran kamu." ucap Aska memeluk Bulan di sebelah kanan
"Hukuman kamu, temenin kita tidur." ucap Aksa memeluk tubuh Bulan di sebelah kiri
Melihat kedua abangnya yang sudah memejamkan kedua mata mereka. Membuat Bulan tersenyum, tak lupa ia mengecup kepala masing masing abangnya. Lalu ia usap kepala mereka dan ikut memejamkan mata menyusul sang abang yang sudah tertidur.
Dan akhirnya ketiga bersaudara itu tertidur pulas. Sambil memeluk satu sama lain.
Malam harinya...
Mereka semua sudah siap di meja makan menunggu kedatangan ketiga bersaudara itu turun. Dan tak berapa lama, yang ditunggu pun menampakkan wujudnya.
Saat terdengar suara lift berbunyi. Keluarlah ke tiga bersaudara dengan pakaian senada. Yaitu hitam putih.
Celana jins hitam. Kaos putih dengan jaket kulit hitam yang masih mereka genggam.
Saat Bulan terlihat kesulitan dengan rambutnya. Dengan sigap mama Vera mengambil alih ikat rambut milik Bulan dan membantu mengikatkan rambut panjang Bulan.
Rencananya Bulan besok ingin pergi ke salon untuk memotong rambutnya menjadi pendek.
Setelah mama Vera selesai mengikat kuda rambut Bulan. Bulan dan mama Vera pun kembali duduk di kursi yang memang disediakan untuk mereka. Saat tadi Bulan sibuk diikatkan rambutnya. Mommy Olivia dan mama Jesslyn sibuk memotret dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus aku... (END)
Ficção AdolescenteDia yang terlahir sebagai anak perempuan pertama. Sedari kecil sudah harus merasakan kerasnya hidup. Ketika saat menyelamatkan sang adik, ia mati akibat tertabrak mobil. Bukannya ke akhirat, ia malah mengisi tubuh seorang anak perempuan satu satunya...