Selamat membaca...
.
.
Setelah ketiga bontot mendapat kan perawatan eksklusif dari dokter Febian. Mereka menyibukkan diri dengan menonton tv.
Dengan paha Alan sebagai bantalan untuk kepala Bulan dan Nala. Mereka melakukan aksi mendiamkan seluruh anggota kekuarga.
Jadi mereka bertiga. Asik sibuk dengan tontonan tv. Tanpa mau mendengarkan bujuk rayu dari seluruh anggota keluarga.
"Jangan ngambek dong."
"..."
"Masa kita juga ikut di diemin. Kan yang salah Febi."
"..."
"Dek, masa kalian diem aja sih."
"..."
Mereka bertiga masih diem dan fokus pada layar tv.
Melihat respon dari mereka bertiga. Mereka semua menjadi sedih dan pasrah.
"Bang Al, Kak Na, Adek gabut ni. Enaknya kita ngapain ya " ucap Bulan yang saat ini melihat pada Nala dan Alan
Alan dan Nala saling pandang hingga akhirnya...
"Kalo main basket pasti gak di izinin. Gimana kalo live music aja yok. Kita ngeband bertiga aja, diruang musik." usul Nala
"Wah boleh juga tu. Yok lah. Abang drumernya. Kakak vokal + keyboard. Dan adek yang gitaris + vokal."
"Boleh." ucap Alan dan Nala bersamaan
"Ya udah tunggu apa lagi. Let's goooo" ucap Bulan berjalan lebih dulu dari abang dan kakaknya. Alan dan Nala langsung mengikuti adik mereka.
>>>>>>
Puas bermain, mereka bertiga sampai tertidur diruang musik. Setelah menyelesaikan nyanyian mereka.
Melihat itu, para abang dengan sigap menggendong ketiga adik nakal mereka.
Bulan di gendong Nick. Nala di gendong Aric dan Alan di gendong Arnoldo. Ketiganya dibawa menuju kamar ayah Sam.
Karna memang mereka bertiga yang ingin tidur bersama dengan sang ayah. Nanti akan ada giliran mereka juga tidur dengan anggota keluarga yang lain.
>>>>>>
Malam hari..
Ke tiga bersaudara itu terbangun. Mereka menuju ruang makan. Karna memang sudah waktunya jam makan malam.
Dengan pakaian piyama karakter hewan milik mereka. Terlihat menggemaskan, saat mereka kenakan.
Para wanita sudah siap dengan ponsel genggam masing masing. Untuk mengabadikan setiap momen menggemaskan dari ketiga bersaudara itu.
Mereka bertiga, duduk dipangku oleh para ayah. Bulan dengan ayah Sam. Nala dengan papi Abi. Alan dengan ayah Darius.
Mereka disuapi oleh para ayah tersebut. Dengan gerakan yang serentak.
>>>>>>
Setelah makan malam selesai. Mereka berkumpul diruang keluarga. Membahas sekolah sibungsu, Bulan.
"Mulai besok, adek akan satu kelas dengan bang Alan dan kak Nala, Adek mengerti."
"Iya opa"
"Besok ayah yang anter adek ke sekolah"
"Loh, gak bisa gitu. Adek bareng Aska."
"Ngalah sama orang tua. Jadi adek sama ayah."
"Gak bisa. Adek sama Aksa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenapa Harus aku... (END)
Dla nastolatkówDia yang terlahir sebagai anak perempuan pertama. Sedari kecil sudah harus merasakan kerasnya hidup. Ketika saat menyelamatkan sang adik, ia mati akibat tertabrak mobil. Bukannya ke akhirat, ia malah mengisi tubuh seorang anak perempuan satu satunya...