Bab 19

1.2K 52 0
                                    

Selamat Membaca...

.

.

Kehebohan yang Nala ciptakan tadi menjadi perbincangan hangat dimana mana. Baik di sekolah mau pun di luar sekolah. Dan kehebohan itu membawa pengaruh besar bagi hidupnya.

Karna, ia menjadi artis dadakan yang sering dikerumuni oleh banyak orang. Baik saat masih di sekolah maupun saat akan pulang.

Tentu saja hal itu membuat Nala terkejut sekaligus risih. Karna menurutnya kebebasannya akan semakin terbatas. Belum jadi artis aja, kebebasannya direnggut oleh keluarganya. Apalagi sekarang, saat dia sudah seterkenal ini.

Ia terpaksa dikawal oleh bodyguard yang selama ini melindungi Nala dari jauh.

"Tau gini, gue gak mau nunjukin suara gue di depan umum. Andai waktu bisa di ulang kembali." batin Nala

Tapi dari kejadian ini juga sedikit banyaknya menguntungkan Nala. Karna dengan begini, opini publik yang sudah mengecapnya buruk menjadi sebaliknya. Sekarang yang ada hanya kekaguman dan tatapan memuja yang mereka tunjukankan untuk Nala.

Dan point utamanya. Iya ingin memancing kemunculan dari dalang dibbalik rencana Yovanka. Yang tak lain dan tak bukan adalah, ayah kandung Yova sendiri. Ia tau, pasti Yova akan dengan cepat mengadukan tentang dirinya pada pria itu. Jadi, tidak salah ia membantu Yova untuk memberitahukan tentang dirinya lebih cepat. Toh akan sama saja hasilnya. Pria itu juga akan tau.

~

Mansion Seraphine....

Kedatangan Nala dan abang abangnya sudah ditunggu oleh seluruh anggota keluarga. Mereka mengawasi melalui cctv mobil. Semua anggota keluarga sudah mengetahui mengenai Nala yang mendadak populer dikalangan masyarakat terutama pemuda dan pemudi.

Mereka tidak tau jika memiliki cucu atau anak atau adik yang memiliki suara sebagus itu. Memang keturunan mereka ada yang memiliki suara bagus dan berkecimpung di dunia entertaiment. Tapi mereka tidak menyangka akan mendapati satu anggota lagi. Bahkan suaranya terdengar sangat indah. Lembut, halus dan merdu.

Saat sampai di ruang tamu....

Nala langsung saja menghempaskan tubuhnya pada sofa kosong, di samping sang ayah yaitu ayah Sam. Nala pun memeluk tubuh ayah Sam dengan erat sambil menghembuskan nafas dengan kasar. Mendengar itu, ayah Sam membalas pelukan putri dan bertanya,

"Adek kenapa. Tadi di sekolah gimana. Ada yang jahatin adek gak?"

Bukannya menjawab. Nala malah memanggil ayah nya dengan nada merengek.

"Ayah~"

"Iya kenapa. Bener ya, di sekolah ada yang jahatin adek?" tanya ayah Sam dan dibalas gelengan oleh Nala

"Terus kenapa. Adek sakit?" tanya ayah Sam lagi dan kembali mendapatkan gelengan dari Nala

"Bukan ayah. Tapi...."

"Huaaa, adek gak mau dikurung di mansion. Adek masih mau sekolah umum. Adek masih mau main dan jalan jalan di luar sama temen. Jadi jangan kurung adek di mansion ya. Adek gak mauuuu~" rengek Nala menyembunyikan wajahnya di perut ayah Sam

"Loh loh loh, kok makin keras nangisnya." panik ayah Sam

"Lagian, siapa yang mau ngurung adek di mansion?" ucap ayah Sam mengangkat tubuh Nala dan ia pangku

"Bener?"

"Bener, emang ada ayah bilang mau kurung adek di mansion, kan enggak."

"Syukurlah."

Kenapa Harus aku... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang