Bab 26 S2

1.1K 41 0
                                    

Selamat Membaca....

.

.

Bagaimana bisa Bulan nyasar ditubuh Rembulan saat ini. Bukankah seharusnya ia pergi bersama para bunda. Mari kita mundur kebelakang.

Flashback on

Saat ini Bulan dan Nala sedang berkumpul dengan bunda Dhita istri dari ayah Darius dan bunda Audrey istri dari ayah Sam.

Melihat kedatangan bunda Audrey membuat Bulan dan Nala menjadi bingung. Karna mereka berdua tidak mengenali wanita tersebut. Yang terlihat seumuran dengan bunda Dhita. Selama Nala a.k.a Bulan koma. Mereka tengah mengobrol dan berkenalan. Bunda Dhita dan bunda Audrey juga menjelaskan dengan sebenarnya.

Bunda Audrey memberitahukan siapa dirinya. Lalu ia juga menjelaskan jika sebenarnya jiwa Nala masih hidup dan hanya istirahat. Bukan benar benar pergi. Dan saat ini belum waktunya Nala ikut dengan mereka.

Mendengar hal itu tentu membuat Nala sedih dan terkejut. Dan saat ia akan protes, tiba tiba ia didorong masuk ke dalam cahaya putih yang ada di belakangnya. Memang saat tadi mereka asik mengobrol sambil berjalan. Mereka diarahkan oleh para bunda ke cahaya putih itu. Dan Bulan yang tau jika Nala akan menolak. Dengan paksa mendorong Nala masuk ke cahaya itu.

Saat Nala sudah masuk ke dalam cahaya putih itu. Cahaya putih itu pun menghilang. Dan tersisa Bulan dan kedua bunda. Bulan mengira jika ia akan ikut bersama para bunda, tapi dugaannya salah. Karna tiba tiba, kedua matanya ditutup oleh bunda Dhita. Lalu ia mendapat bisikan ditelinganya dari bunda Audrey yang tengah memeluk tubuhnya.

"Kamu harus bahagia dan kembali bersama ayah dan abang kembar. Bunda Au titip salam ya sayang. Bunda sayang kalian. Bulan juga harus kembali bersama mereka lagi. Bulan adalah cahaya dari kegelapan Seraphine. Kalian berhak bahagia sayang. Bunda bunda akan melihat kalian dari atas."

Bulan merasakan pelukan hangat dari arah depan and belakang. Yang saat ini, memang ia tengah dipeluk oleh bunda Audrey dari depan dan bunda Dhita dari belakang. Tanpa menurunkan tangannya dari kedua mata Bulan.

Hingga tiba saat Bulan merasa tubuhnya seperti di tarik. Dan saat sadar ia sudah berada di sebuah rumah minimalis sepetak.

Saat ia tengah merenungi nasibnya dan mengingat perkataan dari bunda Audrey. Secara beruntun ingatan ingatan asing masuk ke dalam kepalanya. Yang ia yakini, ingatan dari si pemilik tubuh. Ia juga tau, jika si pemilik tubuh mati karna kelaparan. Mengingat selama seminggu ia selalu berada di dalam rumah. Tanpa makan apapun dan hanya bermodalkan air keran. Karna pria yang mengaku sebagai ayah kandungnya itu selalu mencarinya dan bahkan menyuruh orang untuk mengikutinya serta menculiknya.

Untung saja, si pemilik tubuh memiliki kecepatan dan kecerdikan. Jadi ia selalu selamat dari kejaran mereka. Tapi karna kondisi saat ini yang sangat sangat sulit. Karna, mereka juga bahkan dengan berani mendobrak paksa untuk bisa masuk ke rumahnya. Dengan terpaksa ia menyewa kosan selama sebulan, meninggalkan rumah minimalis milik mendiang sang ibu. Untuk bersembunyi dari kejaran sang ayah kandung.

Jadi selama seminggu ia tidak keluar rumah, bahkan ia juga membolos dari sekolahnya. Ia juga sudah lama tidak berjualan, semenjak pria yang mengaku sebagai ayah kandungnya, itu selalu mengusiknya. Alhasil saat ini ia tidak memiliki sepeser pun uang. Uang sewa kosan sebulan ini adalah uang terakhirnya. Ia berfikir untuk bersembunyi selama beberapa hari dan akan mencari pekerjaan untuk menghasilkan uang. Tapi siapa sangka, jika pria itu masih saja mengawasi dan mencarinya. Dengan terpaksa ia menunggu sampai pria itu menyerah untuk mencarinya. Tapi sebelum itu terjadi, ia sudah terlebih dulu meregang nyawa. Di karnakan tidak adanya asupan yang masuk ke dalam tubuhnya selain air. Ia pun mati kelaparan.

Kenapa Harus aku... (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang