40: Di Luar Perkiraan Regen Rosenia

144 18 1
                                    

Lengan Mahesa telah melingkar di pundakku entah sudah berapa lama. Kepala aku istirahatkan ke bahunya yang kokoh. Gelap memenuhi ruangan sekitar kami. Hanya cahaya remang-remang yang sesekali terang, sesekali gelap. Suara yang terdengar hanya dari speaker yang menggema memekakkan gendang telinga dengan sesekali diselingi tawa dari penonton.

Layar raksasa di hadapanku tengah memutarkan film yang aku tunggu-tunggu. Salah satu aktor favoritku menjadi pemeran utama di sana. Namun, pehatianku malah melayang entah ke mana. Padahal, untuk pertama kalinya aktor favoritku mengambil peran dalam genre romcom setelah sebelumnya ia lebih sering mengambil genre action. Mungkin akibat salah satu dialog dari adegan film yang membuatku mengingat percakapan yang kumiliki tempo hari.

Peristiwa tersebut terjadi beberapa hari lalu, malam ketika pada akhirnya M membalas pesanku yang sudah teranggurkan entah berapa lama.


M

hello

Regen

thought u've died

M

hahaahahah

funny re


Tidak kusadari kedua sudut bibirku terangkat dari posisi asalnya.


Regen

soalnya lebih gampang nyari jarum dalam jerami daripada kemungkinan lo bales chat

M

sorry

namanya juga mahasiswa

ada masa sok sibuknya

Regen

emang sibuk apa?

sibuk banget sampe bales chat aja gabisa


Aku menyipitkan mata melihat layar ponsel, lebih tepatnya kalimat yang aku ketik dan kirimkan. Keningku mengerut dalam. Kenapa rasanya aku seperti pacar clingy yang tengah merajuk? Padahal hubungan kami hanya sebatas...stranger?


M

this and that

Regen

and what is this and that

M

hmm yaa biasalah panitia

sama ada beberapa urusan kuliah

dibilang sibuknya mahasiswa pada umumnya


Aku juga sibuk sebagai panitia dan hal yang menyangkut kuliah lainnya. Akan tetapi, sepertinya tidak sesibuk itu juga sampai tidak bisa menyisihkan beberapa menit untuk membalas pesan.

Aku menyimpulkan bahwa M memang sengaja tidak membalas. Atau mungkin dia termasuk ke dalam orang-orang yang sulit membalas pesan jika belum ada waktu longgar. Atau seperti dugaanku sebelumnya, karena dia adalah Mahesa, dan kami sudah berpacaran, untuk apa juga bertukar pesan di dua tempat.

Mysteriously MatchedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang