15. Di UKS

332 245 340
                                    

Sebelum baca, boleh lah vote dulu

Sebelum baca, boleh lah vote dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Julia Athalia ~

(Gambaran Bunda Irham versi muda pas liat mantan pacarnya diobatin sama saingannya)

***

"Aduh! Itu, itu jangan ditekan!" Alvin meringis kesakitan karena Aurel baru saja mengompres luka lebam itu dengan air dingin.

"Apa sih! Gak, aku tekan. Jangan lebay deh," omel Aurel.

Saat ini Alvin bersama Aurel berada di ruang UKS. Aurel sibuk mengompres luka lebam Alvin dengan bungkusan kain basah dengan air dingin.

"Nanti makin parah lukanya kalo ditekan begitu. Awas aja kalo gue masuk rumah sakit, tangan gue patah. Gara-gara lo pokoknya yaa, bayarin semua biaya rumah sakit gue!" ancam Alvin terdengar sangat panik.

"Berisik ihh! Daritadi kamu bawel banget. Tangan apa yang patah coba! Gak bakalan kenapa-napa jugaan." Nada Aurel meninggi.

Alvin mulai menggerutu. Ia pun mendumel. "Lagian cewek gue aja gak ada tuh ngeselin kayak lo. Gak pernah maksa-maksa gue. Gak pernah ngobatin gue trus gak pernah peduli kalo gue luka-luka. Sedangkan ubur-ubur yang bukan siapa-siapa gue aja malah kayak gitu."

Aurel menarik napasnya lalu membuangnya. Ia menatap Alvin tajam seakan ingin membunuhnya. Sementara yang ditatap hanya memasang wajah tak bersalah bahkan sesekali memalingkan wajahnya dengan tampang yang menurut Aurel sangat menyebalkan.

"Vin, aku gak mau bercanda yaa. Aku pengen tau sebenarnya kamu kenapa," kata Aurel.

"Lo gak akan ngerti!" Alvin menjawabnya dengan ketus.

Tepat sekali Julia datang ke UKS. Alvin dan Aurel berada di brankar kecil. Julia dapat melihat siluet mereka dari balik gorden putih. Ia bisa dengar percakapan kedua orang itu.

"Okay, mungkin aku belum terlalu kenal sama kamu tapi aku nanya kayak gini karena aku khawatir. Ada seseorang yang jahat sama kamu kah?" Aurel masih berusaha bertanya.

Alvin menolak untuk menjawab pertanyaan Aurel. "Harusnya lo sadar diri kalo lo belum kenal dekat sama gue. Apa yang lo tanyain itu benar-benar mengganggu. Ini urusan gue."

Aurel menarik napasnya lalu membuangnya. Ia pun mengangguk. "Yaa udah aku minta maaf yaa. Aku terlalu ikut campur."

Julia yang mendengar itu semua merasa bahwa Aurel terlalu ikut campur. Ia tidak ingin Aurel tau apa yang Alvin alami. Akhirnya Julia pun memutuskan untuk pergi meninggalkan ruang UKS.

Aurel meletakkan kain basah itu pada baskom. Lalu ia beralih mengambil salep yang sering ia bawa. Gadis itu selalu membawa obat-obatan kemanapun. "Sebentar aku olesin salep dulu yaa. Biar nyerinya ilang."

Alvin menyerahkan tangannya pada Aurel. Ia melanjutkan membahas soal tadi. "Intinya kita kan cuman partner. Tugas lo cuman ngajarin gue bukan ngurusin hidup gue."

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang