22. Cowok Nyebelin

329 217 480
                                    

Sebelum baca, vote dulu yukk

Sebelum baca, vote dulu yukk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Alvin Dirandra ~

(Gambaran Ayahnya Naura versi muda dengan segala kegabutannya)

***

"Alvin Dirandra!"

Alvin tertawa setelah mendengar suara teriakan dari Aurel. Ia yakin bahwa gadis itu merasa kesal setelah membaca SMS darinya. Memang jarak kelas 12 IPA 2 dan 12 IPA 3 sangat dekat dan dinding sebagai pembatas kedua kelas itu. Itu sebabnya ia dapat mendengar suara teriakan tersebut.

"Marah dia ternyata abis gue suruh dia. Woah ternyata ubur-ubur bisa teriak juga yaa, kirain kagak bisa saking lembeknya."

Saat ini Alvin sedang fokus menggambar di kelas. Ia membuat sketsa seorang gadis yang fotonya ada di handphonenya. Siapa lagi kalau bukan Aurel. Sketsa yang ia buat sudah hampir selesai dan ia berniat untuk mewarnainya.

Bukankah pacarnya itu Julia? Kenapa Alvin tidak menggambar wajah Julia saja? Sebenarnya ia sama sekali tidak punya foto Julia di handphonenya. Kalaupun punya, ia tidak akan menggambar sketsa wajahnya karena Julia sama sekali tidak menyukai keahlian menggambar laki-laki itu.

"Kira-kira si ubur-ubur bakalan suka, gak yaa sama gambar ini. Gue gak minta izin juga lagi mau gambar nih cewek."

Tiba-tiba Julia datang memasuki kelas dan menghampiri tempat duduk Alvin. "Hai, Vin!"

Menyadari kedatangan Julia, Alvin langsung membalikkan lembaran sketsa itu menjadi kertas kosong. Ia khawatir bahwa dirinya ketahuan menggambar.

Julia pun duduk di samping Alvin. Lebih tepatnya itu adalah tempat duduk Arzan. "Kamu gak ke kantin?"

"Gak, Jul. Aku pengen di sini," kata Alvin.

Julia meletakkan botol soda di meja Alvin. "Nih buat kamu. Tadi pas di kantin, aku keinget kamu yaa udah deh aku beli ini aja."

"Makasih, Jul." Alvin mengambil botol soda tersebut lalu meneguknya.

"Kamu kenapa sih, Vin, di kelas mulu akhir-akhir ini. Biasanya kan juga kamu ngumpul bareng Arzan sama Gio tapi kamu selalu nolak setiap diajak," kata Julia.

"Hmm gak apa-apa kok. Emang lagi betah mau di kelas aja," jawab Alvin. Walau sebenarnya bukan itu jawabannya melainkan ia ingin mencoba membuat sketsa untuk portofolio yang akan diajukan untuk program sekolah di luar negeri jadi ia berusaha berlatih. Ia khawatir kalau ia jujur pada Julia, dirinya akan dimarahi.

Julia memperhatikan buku sketsa Alvin yang masih kosong. "Kayaknya kamu lagi serius banget gambarnya, gak kayak biasanya. Apa buat kamu sekolah di luar negeri itu?"

"Hmm sebenarnya iyaa." Alvin mengangguk perlahan.

Julia menghela napasnya kasar. Ia mengeluarkan kotak kecil yang dibungkus oleh kertas kado. "Kalo gitu, nih buat kamu, aku beliin banyak jenis pensil buat kamu gambar. Aku gak ngerti kamu butuhnya pensil yang kayak gimana. Maaf cuman bisa ngasih segitu aja."

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang