2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]

46. Puncak Masalah

Note : Bagian adegan Naura dan Irham diubah menjadi huruf miring ketika tubuh mereka sudah menjadi bayangan (dikarenakan perjalanan masa lalu mencapai 90%)

Selamat membaca guys

(Gambaran SMA 15 Jakarta pada tahun 2006)

***

Jakarta, 18 Januari 2006

Sekolah SMA 15 Jakarta digemparkan oleh kedatangan Pak Robert beserta istrinya dan Pak Darwin beserta istrinya juga. Kedua pasangan itu adalah direktur dari Uniclever dan Indogood. Lebih tepatnya mereka adalah orangtua Julia dan Dylan.

Mereka memutuskan untuk membicarakan tentang kasus yang dialami anak mereka dengan pihak sekolah. Kedatangan mereka dikawali oleh para pria berjas hitam yang dipastikan adalah orang suruhan dari Pak Robert.

Belum lagi omongan para murid yang terkejut dengan kedatangan mereka.

"Pak Robert datang!? Mau ngapain yaa?"
"Waduh ternyata Julia beneran anak konglomerat loh, gak main-main aura orangtuanya."
"Dylan juga bawa orangtuanya ke sekolah ini."
"Ada apaan sih? Ribut bener deh."

Akhirnya Pak Robert beserta istrinya dan Pak Darwin beserta istrinya juga memasuki ruang kepala sekolah. Mereka bersalaman dengan kepala sekolah yang bernama Pak Kevin.

"Selamat pagi Pak Robert! Selamat pagi Pak Darwin." Pak Kevin menyalami kedua orangtua itu. Tidak lupa juga ia menyalami istrinya. "Mari duduk!"

Pak Robert beserta istrinya dan Pak Darwin beserta istrinya juga duduk di sofa yang disediakan di ruang kepala sekolah itu.

"Saya merasa sangat terhormat akan kedatangan direktur Uniclever dan Indogood. Jadi, ada keperluan apa?" tanya Pak Kevin.

***

Sementara itu Dylan memasuki kelas 12 IPA 3. Di kelas itu, para murid membicarakan Dylan tentang orangtuanya yang datang ke sekolah. Laki-laki itu langsung duduk begitu saja tanpa mempedulikan omongan para murid tersebut.

SET! Naura dan Irham muncul tiba-tiba bersama R-40. Mereka memperhatikan Dylan yang terlihat santai.

"Di sinilah kekacauan dimulai," kata R-40.

Tiba-tiba saja Alvin datang memasuki kelas 12 IPA 3. Ia menatap Dylan dari kejauhan dengan tatapan marah. Akhirnya ia mendekati Dylan dengan langkahnya yang begitu cepat. Tiba-tiba saja laki-laki itu langsung memukul wajah Dylan sehingga saudara angkatnya langsung terjatuh dari tempat duduknya.

Menyadari keributan itu, para murid kelas 12 IPA 3 itu memberikan perhatiannya pada mereka berdua. Ada beberapa murid lain yang ikut menonton keributan itu.

Alvin langsung berlutut dan menarik kerah Dylan. "Maksud lo apa ngirim surat kayak gitu?! Gue gak ngapa-ngapain sama Aurel, lo malah nuduh gue kayak gitu. Lo yang buat salah, gue yang kena. Otak gue gak sedangkal itu, gak kayak lo yang punya otak cerdas tapi malah digunain buat ngelakuin zina sama Julia."