29. Putus

287 185 351
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk

Sebelum baca, vote dulu yuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Julia Athalia ~

(Gambaran Bunda Irham versi muda pas abis putus sama pacarnya)

***

Julia berkata, "Gini aja, sebagai permintaan maaf aku, aku bakalan beliin--"

"Gue mau putus sama lo."

Perkataan Alvin membuat Julia menghentikan bicaranya. Ia bisa lihat Alvin menatapnya dengan pandangan dingin. Ia tidak pernah melihatnya bersikap seperti itu.

Putus? Kenapa Julia harus mendengar kata itu dari laki-laki yang ia sukai? Laki-laki yang sudah menjadi pacarnya itu. Rasanya ia ingin menangis saja.

"Kenapa?" tanya Julia.

Alvin berdecak kesal. Ia menjelaskan, "Kenapa? Gue capek, Jul. Setiap saat gue harus ngertiin lo mulu, gue harus ngikutin apa yang lo mau. Lo gak pernah ngedukung gue buat jadi seniman. Lo sering ngerendahin gue cuman karena gue anak panti. Lo bilang lo bakalan selalu ada buat gue tapi nyatanya itu semua bohong. Lo gak pernah ngehargain gue sebagai pacar lo."

Sementara itu, Naura dan Irham baru memasuki kantin. Mereka pergi ke tempat duduk sambil membawa sepiring nasi uduk.

"Akhirnya gue bisa makan juga, Ham. Lapar banget, kayaknya nasi uduk di tahun 2005 beda deh sama nasi uduk di tahun 2023," kata Naura.

Irham tersenyum. "Akhirnya yaa, Raa, capek banget gue sama itu ujian. Untung aja soalnya gak susah yaa."

"Iyaa dong. Gampang soalnya," kata Naura.

Pandangan Irham teralihkan pada Alvin dan Julia yang sedang mengobrol tidak jauh dari mereka. Kira-kira berjarak dua tempat duduk. Ia menepuk Naura. "Raa! Raa! Itu Ayah lo sama Bunda gue, Raa!"

Naura mengalihkan pandangannya pada Alvin dan Julia. Ia menghentikan kegiatan makannya itu. "Ngapain mereka ngobrol bareng? Kayaknya serius banget."

"Agak deketan, Raa biar kita bisa dengar," ajak Irham.

Naura mengangguk. Akhirnya mereka pun pindah tempat duduk sedikit mendekat dari tempat Alvin dan Julia. Mereka memutuskan untuk menguping pembicaraan itu.

Julia terkejut akan ucapan Alvin. "But i'm always here for you. Aku selalu ada kok buat kamu."

Alvin tertawa remeh. "Gak, Jul. Buktinya hari ketika Bapak nyiksa gue habis-habisan, lo gak bisa dihubungin. Lo malah pergi ke China demi kepentingan lo sendiri."

"Aku ke China juga buat belajar, Vin. Harusnya kamu ngerti dong," bela Julia.

"Tuh kan! Lo tuh jeleknya disitu, Jul. Lo maunya dingertiin terus tapi lo gak bisa ngertiin orang lain, lo gak ngerti kalo hari itu gue takut banget. Hari itu juga, gue cuman pengen ada orang yang ngertiin gue," kata Alvin.

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang