Note : Bagian adegan Naura dan Irham diubah menjadi huruf miring ketika tubuh mereka sudah menjadi bayangan (dikarenakan perjalanan masa lalu mencapai 90%)
Selamat membaca guys
(Gambaran Aurel, Mama Naura di masa muda yang dibully di sekolah pada tahun 2006)
***
Ini bukan salah aku.
Naura menahan tangisnya. Ia bisa mendengar suara batin Aurel. Berkat dirinya menjadi bayangan, ia dapat mendengar suara batin siapapun yang ada di dekatnya.
"Gue benar-benar gak rela Mama diginiin sama orang-orang. Mereka jahat! Mereka ngebully orang yang gak bersalah," kata Naura.
Irham juga ikut sedih melihatnya. Ia terlihat menahan tangisnya juga. Apa yang ia lihat sekarang adalah kekerasan batin yang dapat menimbulkan sakit hati pada diri seseorang.
Perundungan yang dilakukan Rasya dan para murid itu menimbulkan perhatian dari murid lain seakan perundungan itu adalah sebuah tontonan bagi mereka. Mereka langsung bergosip tentang Aurel. Beberapa ada yang menertawakan aksi perundungan itu.
Dari kejauhan, Julia berjalan di koridor sekolah sambil memegang dua buah buku yang ia pinjam dari perpustakaan. Langkahnya terhenti karena matanya teralihkan pada lapangan sekolah yang terlihat ramai. Ia memperhatikan Aurel yang sudah kotor. Ia bisa lihat Aurel terus menangis.
Julia tersenyum sengit. "Akhirnya rencana aku berhasil bikin kamu dipermalukan. Seneng banget liat kamu menderita sesuai keinginan aku. Makanya kamu dari awal jangan bikin masalah sama aku. Aku bisa ngegunain kekuasaan aku buat ngejatuhin harga diri kamu."
Lalu Julia mengelus perutnya yang sudah terlihat berisi. Ia berbicara pada bayi di dalam perutnya. "Anak aku, Irham bisa hidup dengan tenang. Kamu gak akan dituduh sebagai anak hasil zina karena Bunda berhasil menutupinya."
Irham mengelus pundak Naura yang sedang menangis memperhatikan Aurel. Ia mengalihkan perhatiannya pada Julia yang sedang memperhatikan Aurel dari kejauhan dengan senyuman sengitnya.
"Ternyata itu kelakuan Bunda gue," kata Irham.
Naura menatap Irham. "Tau darimana?"
"Hanya spekulasi gue aja. Lo bisa lihat muka Bunda gue," suruh Irham menunjuk Julia.
Naura mengalihkan pandangannya ke arah tunjuk Irham. Ia melihat Julia di koridor sekolah yang sedang memperhatikan sang Mama (versi muda) itu dengan senyuman sengit dan tatapan meledek. Amarahnya semakin bergejolak. Ia mengepalkan tangannya begitu kuat mengutuk Julia yang sudah membuat Aurel menderita.
Setelah melihat Aurel, Julia memutuskan untuk pergi ke kelas. Ia sudah puas melihat Aurel yang dirundung itu. Ada rasa bangga karena ia berhasil menjatuhkan harga diri saingannya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]
Fiksi PenggemarNaura Dirandra (Kim Dayeon) merupakan seorang murid kelas 12 IPA 2 di SMA 15 Jakarta, dikenal sebagai murid yang jenius terlebih lagi kedua orangtuanya alumni sekolah yang sama dimana sang Mama terkenal karena selalu menempati peringkat satu berturu...