38. Udah Salah, Gak Mau Ngaku

201 142 260
                                    

Sebelum baca boleh dong vote dulu

Sebelum baca boleh dong vote dulu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Dylan Pangestu ~

(Gambaran Bapaknya Irham ceritanya lagi merhatiin Julia, cewek chindo yang jadi istrinya)

***

"Ahh iyaa gue ada sesuatu nih." Alvin menunjukkan gelang berlian milik Julia. "Gelang ini punya lo yaa?"

Julia membulatkan matanya melihat gelang miliknya ada di tangan Alvin. Ia langsung mendekatinya dan mencoba merebutnya. Namun Alvin malah menjauhkan gelang berlian tersebut sehingga gadis chindo itu tidak dapat mengambilnya.

"Kembaliin, gak punya aku," pinta Julia namun Alvin masih menjauhkannya.

"Gue ngerti kenapa kemarin lo bawa kantong plastik yang isinya ada dompet dan handphone orang-orang, lo mau ngejebak Aurel dan bikin dia dituduh sebagai pencuri. Gue benar kan?" tanya Alvin.

Julia berkata dengan nada dingin, "Bukan urusan kamu."

"Bukan urusan gue?" Alvin membalasnya dengan nada dingin juga. Ia berjalan perlahan mendekati Julia.

Melihatnya saja membuat Julia merasa takut. Ia tidak pernah melihat Alvin memasang wajah seperti itu. Terlihat jelas ada kemarahan di dalamnya. Kini tangan laki-laki itu menyentuh dinding sebagai penghalang agar Julia tidak kabur.

"Gue berhak ikut campur urusan lo karena lo bikin masalah sama cewek gue. Tujuan lo apa kayak gini? Dimana Julia yang gue kenal yang terkenal baik dan ramah?" kata Alvin.

Tepat sekali Naura dan Irham datang. Mereka bersembunyi di balik sofa ruang tamu lalu mengintip Alvin dan Julia.

Alvin melanjutkan, "Lo salah kalo lo pikir gue gak ngeliat lo ngedorong Aurel sampe jatuh ke kolam renang, gue liat kok dari jendela kamar. Ini tuh udah termasuk pembullyan, Jul!"

"Harga diri gue diinjek-injek? Biarin! Gue injek balik harga diri dia! Ini tuh udah termasuk pembullyan, Liv."

Naura membulatkan matanya mendengar ayahnya (versi muda) berkata seperti itu. Kalau diingat-ingat, ia juga pernah mengatakan itu ketika Rosa hampir merundungnya.

Naura kayak ngulangin perkataan Ayah dulu, batin Naura.

***

Akhirnya Dylan berhasil menyelamatkan Aurel yang sudah tidak sadarkan diri. Wajah gadis itu terlihat sangat pucat. Ia membaringkan tubuh Aurel di lantai dengan posisi telentang.

Dylan berkata pada Rika, "Rik! Ambil handuk, Rik!"

Rika mengangguk. "Okay! Gue ambil dulu!" Lalu Rika pun bergegas masuk ke dalam villa untuk mengambil handuk.

Dylan merasa panik. Ia memegang tangan Aurel yang dingin. "Rel! Bangun, Rel!"

Rika datang menghampiri Dylan sambil membawa handuk. Ia pun menyelimuti tubuh Aurel. "Lan! Lan! Cepet cek pernapasan Aurel."

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang