Sebelum baca, vote dulu yuk
~ Naura Dirandra ~
***
Beberapa menit kemudian, Naura dan Irham sampai di perusahaan Uniclever. Para pekerja di sana mengetahui bahwa Irham adalah anak direktur Uniclever. Jadi, mereka langsung membungkuk hormat pada Irham.
Tampaknya Irham tidak peduli akan sapaan mereka karena langkahnya sangat cepat memasuki perusahaan itu. Laki-laki itu berusaha menyusul Naura yang juga mempercepat langkahnya.
Lalu mereka berdua memasuki lift. Irham menekan tombol nomor 32 yang merupakan lantai tertinggi dari gedung perusahaan Uniclever dimana lantai itu adalah tempat bapaknya berada.
Naura memegang degup jantungnya. Ia sempat merasa khawatir akan apa yang terjadi nantinya. Ia berharap semuanya baik-baik saja.
Sesampainya di sana, Naura langsung keluar dari lift tersebut menuju ruang direktur. Sorot matanya yang tajam terlihat jelas bahwa gadis itu merasa marah. Irham berusaha menyusul langkah Naura.
Tanpa pikir panjang, Naura memasuki ruang direktur. Ia tidak peduli jika pintu berukuran besar yang ia buka dengan kencang itu akan menimbulkan kerusakan. Lagipula keluarga Irham adalah keluarga konglomerat. Pintu yang rusak dapat diganti dengan mudahnya oleh mereka.
Mendengar suara gebrakan pintu itu, Dylan yang sedang menelpon seseorang terkejut akan kedatangan Naura.
"Baik, saya tutup dulu teleponnya. Saya kedatangan tamu." Dylan berkata pada orang di seberang teleponnya.
Dylan pun menutup panggilan telepon tersebut. Ia menatap Naura yang terlihat sangat marah. "Kamu siapa?"
Tepat sekali Irham memasuki ruangan bapaknya. "Pak, Naura mau ketemu Bapak."
Dylan mengangguk paham. Ia berkata pada Naura sambil tersenyum, "Jadi, kamu yang namanya Naura? Ternyata kamu punya wajah yang menawan persis seperti orangtua kamu."
"Saya mau ngomongin soal Ayah." Naura langsung mengatakannya tanpa basa-basi. Tidak lupa ia melepaskan topi yang dipakainya itu.
Dylan memudarkan senyumannya. "Okayy." Lalu Dylan berkata pada Irham, "Irham, kamu bisa keluar dulu, Nak. Bapak mau ngomong empat mata sama teman kamu."
Irham mengangguk. "Baik, Pak."
Akhirnya Irham pun pergi meninggalkan ruangan Dylan. Tidak lupa ia menutup pintu ruangan itu. Kini hanya tersisa Naura bersama Dylan.
Dylan berkata, "Saya gak nyangka Aurel mewarisi wajah cantiknya ke kamu yaa, Naura. Kamu benar-benar mirip sama Mama kamu."
Naura tampak tidak peduli akan ucapan Dylan. Ia hanya memandang pria itu dengan tatapan benci. Ia tidak peduli jika saat ini ia berhadapan dengan seseorang yang derajatnya lebih tinggi daripadanya. Ia juga tidak peduli jika orang itu adalah sang Bapak dari sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]
FanficNaura Dirandra (Kim Dayeon) merupakan seorang murid kelas 12 IPA 2 di SMA 15 Jakarta, dikenal sebagai murid yang jenius terlebih lagi kedua orangtuanya alumni sekolah yang sama dimana sang Mama terkenal karena selalu menempati peringkat satu berturu...