66. Inilah Penyelesaiannya

76 49 70
                                    

Sebelum baca, vote dulu yuk

~ Dylan Pangestu & Julia Athalia ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~ Dylan Pangestu & Julia Athalia ~

***

SET! SWISH!

Naura dan Irham membuka mata mereka. Mereka melihat sekitaran mereka dimana wartel itu terlihat ramai di siang hari. Padahal sebelumnya mereka berada di malam hari.

R-40 berkata, "Kita sudah sampai!"

Naura melihat handphone-nya. Benar saja kini mereka tiba di tanggal 18 Januari 2006. Perjalanan masa lalu mereka berhasil lagi.

"Sekarang apa?" tanya Irham.

"Woy! Kalian ngapain berduaan di ruang telepon!" Tiba-tiba bapak penjaga wartel membuka ruang telepon dimana Naura dan Irham berada. "Mau pacaran yaa?"

Untung saja bapak penjaga wartel itu tidak melihat keberadaan R-40.

Naura dan Irham terkejut akan tuduhan itu. Mereka dituduh pacaran lagi oleh si bapak ini.

"Astaga itu lagi yang ditanya." Irham memutar bola matanya malas. Ia menarik tangan Naura keluar. "Salah masuk, Pak tadi. Kirain ini rumah kita."

Akhirnya Naura dan Irham pun berjalan keluar dari wartel itu. Bapak penjaga wartel itu memperhatikan mereka dengan tatapan bingung.

"Ngaco bener bocah yaa. Tempat kayak gini dikira rumah," ujar bapak penjaga wartel.

R-40 muncul di balik punggung Irham. Rupanya robot kecil itu bersembunyi. "Bapak itu tidak melihat aku kan?"

"Ternyata kamu sembunyi di sana," kata Naura.

Irham mengomel. "Gak jelas emang itu dia. Waktu itu juga nanyain kayak gitu ehh sekarang nanya lagi."

Naura menggelengkan kepalanya heran. Lalu ia mulai menjelaskan, "Okayy, sekarang gue butuh bantuan kalian. Irham, gue minta tolong buat pergi ke kantor polisi." Ia pun menyerahkan surat laporan tentang kekerasan anak di bawah umur dan uang suap untuk sekolah. "Serahin ini ke polisi, gue minta tolong biar mereka urus soal kekerasan yang dilakuin Pak Darwin ke Ayah gue."

Irham mengambil surat laporan itu. "Tapi, Raa pasti polisi gak akan percaya kalo Kakek gue ngelakuin kekerasan ke Ayah gue."

R-40 berkata, "Aku bisa membuatkan bukti."

Robot kecil itu pun langsung mengeluarkan kekuatan listriknya untuk membuat sebuah tape recorder. "Ini adalah kaset yang berisikan video rekaman tentang kekerasan yang Pak Darwin lakukan pada Alvin. Kekerasan yang terjadi saat Alvin seharusnya mendapatkan tiket program sekolah seni ke Paris."

Irham mengambil tape recorder itu. "Itu artinya Kakek gue bakalan dipenjara."

Naura berkata, "Ham, Kakek lo udah nyakitin Ayah gue. Gue gak terima soal ini. Kekerasan dibawah umur itu bukan sesuatu yang dibenarkan. Pak Darwin ngelakuin kekerasan ke Ayah gue pas Ayah umurnya 17 tahun, Ham. Lo pasti inget itu?"

2005 (Back To The Past) || kep1er & xikers [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang