KAJIAN

18.2K 831 23
                                    

      08.15, Kamar Alya

"Ya Allah, di sholat dhuha ku ini aku meminta kepadamu semoga suatu saat nanti ada yang mengimami sholat fardhu maupun sepertiga malam ku, membenarkan bacaan Al-Qur'an ku, dan menyimak hafalan ku... Semoga kelak ia juga mencintai ku karena mu Ya Rabb, dan hamba ingin dia memperlakukanku seperti ratu dan menjadikan ku perempuan satu-satunya di hatinya setelah ibu dan saudara perempuannya, jika punya... Aamiin" doa Alya dengan mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajahnya

"Alya!! ayo turun nak, dari tadi kenapa belum turun? abi dan abang mu sedari tadi menunggu mu di meja makan" teriak Mayra yang berada di depan pintu kamar Alya

"Abang? Abi? kenapa mereka ga langsung makan sih?" gerutu Alya yang merasa bersalah

"E-eh iya, Ummi" teriak Alya dari dalam kamar

"Bunda tunggu di bawah, lebih dari 3 menit kamu belum turun setorkan juz 1 sampai 3 sore ini!"

Mendengar keputusan dari sang Ummi, mata Alya pun langsung membulat sempurna, segera ia pun menyambar khimar nya lalu membuka pintu kamar dan mulai menuruni tangga dengan memasang khimar

Dan sesampainya di meja makan, Alya pun langsung mendapatkan pertanyaan dari sang Abang

"Dari tadi ngapain aja kanjeng princes ndoro putri Aleeya Dzakira El-Humayra ini heum?"

"Maaf, Abang, Abi, Ummi udah buat kalian nunggu" ucap Alya dengan menunjukkan kepalanya

Sungguh, disaat seperti ini Alya sangat merasa bersalah kepada keluarga nya

"Sudah tidak apa-apa, ayo duduk" ucap Fahri dan Alya pun langsung menurutinya

"Iya, Abi"

"Nak, hari ini kamu kuliah jam berapa?" tanya Mayra kepada Alya

"Alya kuliah siang, mi"

"Pas kalo kayak gitu"

"Emangnya ada apa mi?"

"Nanti kamu ikut kajian di masjid Al-Fattah ya? trus nanti juga tolong tuliskan rangkuman kajiannya ya sayang? Ummi hari ini nggak bisa ikut kajian karena ada acara sama Abi" pinta Mayra

'Al-Fattah kan, pondoknya A' Lana' batin Alya

"Alya ikut kajian di tempat lain aja ya Ummi?" tawar Alya

"No, kamu harus di masjid itu"

"Lah? kenapa emangnya, mi?"

"Dek, kamu kalo disuruh Ummi nurut aja kenapa sih, ntar ga dapat ridho nya Ummi lho" papar Arhan

"Apaan sih Bang, nyaut aja!"

"Sudah sudah, ayo makan. Dan kamu, Alya... Turuti ucapan Ummi kamu, dan kamu Arhan, nanti berangkat kajian bareng sama adekmu" ucap Fahri memberi arahan kepada putra-putrinya

"Iya Abi" jawab keduanya

"Sudah ayo makan.. Arhan, pimpin doa nya, dan jangan keluarkan satu huruf pun saat makan, ingat adab!" ucap Fahri tegas

"Iya bi" jawab Arhan lalu ia pun langsung memulai memimpin doa dan keluarga Al-Fahri itu pun makan bersama

~
     Masjid Al-Fattah

"Kamu liwat jalur kiri ya, Abang jalur kanan.. Hati-hati, kalo ada apa-apa langsung telfon Abang, oke?" tanya Arhan dengan mengelus kepala Alya

"Oke, Abang"

Dan kedua adik kakak itu pun mulai memasuki area kajian di jalur yang berbeda karena perbedaan antara laki-laki dan perempuan

Baru saja Alya duduk di kursi yang telah dipesankan oleh sang Ummi, tiba-tiba ada wanita cantik yang berkerudung syar'i duduk di sebelahnya, melihat ada ibu-ibu yang berwajah cantik dan berseri-seri itu Alya pun melongo dan bergumam "Masya Allah, cantik banget!!!"

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang