MAAF OR TERIMA

16.9K 798 6
                                    

Di ruangan yang gelap tanpa penerangan apapun, Alya yang sedang mengunakan mukenah pink salem nya pun berdiri

"Tempat apa ini?" monolog Alya

Ia mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari pencahayaan namun tak ada satu celah pun disana

Hingga ada satu kunang-kunang tiba-tiba sedang mengitari dirinya "Dari mana asal kunang-kunang ini?" gumam Alya senang karena mendapat pencahayaan dari hewan kecil itu

Kunang-kunang itu pun memutari kepala Alya, tak lama kemudian kunang-kunang itu pun pergi, Melihat itu Alya pun langsung mengejarnya

"Hei, kamu mau kemana? tolong diam lah disini dan jadilah kamu penerang ku"

Brugh!

"M-maaf, ka-kamu siapa?" tanya Alya saat merasa dirinya menabrak seseorang

"Nama saya Milna, nduk... Apa benar kamu Aleeya Dzakira El-Humayra?" tanya seorang wanita yang berusia paruh baya yang tengah membelakanginya itu

"Benar, tapi kok ibu kenal saya?"

Mendengar itu wanita paruh baya itu pun tertawa kecil "Nduk.. Sudah lama saya lihatin kamu dari sini, dan sudah beberapa bulan yang lalu cucu saya kagum sama kamu, padahal dia baru saja pulang dari tholabul ilmi nya"

"Nduk, Allah tau untuk siapa cintamu tertuju, tapi Allah lebih tau siapa yang terbaik untuk kamu"

"Anggap dari kedatangan cucu jiddah ini sebagai jawaban doa dan tawasul kamu barusan, nduk"

"Tapi, saya masih takut jika Gus Fatih bukan jodoh saya. Saya masih trauma karena-.."

"Orang yang kamu kagumi menikah dengan perempuan lain?" potong wanita paruh baya yang bernama Milna itu dengan membalikkan badannya

Dapat dilihat dengan jelas, wanita paruh baya berkerudung syar'i itu terpancar akan aura positif nya

"Leres" jawab Alya sedih

"Di tahun-tahun lalu, sebelum Fatih meninggalkan kamar yang ia tempati di ndalem Al-Fattah, beliau pernah bernazar jika kamar yang ia tempati dimasuki oleh perempuan yang bukan mahramnya, maka saat itu juga Fatih akan menikahinya.  Namun, Fatih malah ingkar akan nazar nya, ia mengundur waktu untuk menikahimu karena mengingat dirimu masih kuliah dan itu juga semester terakhir, dan disaat itu sudah pasti waktu kamu untuk menikmati kepusingan"

"Gus Fatih?" gumam Alya. Entah merasa tiba-tiba hatinya mulai sedikit bergetar

"Bukan hanya itu saja, belum lagi dengan ujian tahfidz mu yang bebarengan dengan ujian kampus.. Fatih tidak mau untuk menambah beban di pikiranmu, makanya dia memutuskan untuk mengkhitbah mu setelah lulus.. Kenapa saya bisa bilang seperti ini ke kamu? Kenapa saya bisa tau semua ini? Karena Fatih sendiri yang curhat saat sowan di saya.. Nduk, anggap semua ini sebagai alur dan jawaban dari Allah, yakinkanlah dirimu karena skenario Allah itu tidak pernah salah"

"Apa mungkin yang dikatakan beliau benar? mungkin saja Gus Fatih jawaban dari doa-doa ku selama ini" monolog Alya lagi

Jiddah Milna yang melihat Alya melamun pun

"Sudah dulu, ya? Jiddah pamit dulu, Apapun keputusan nya, itu semua keputusan kamu semoga Allah membantu dan meridhoi kamu dimanapun kamu berada, heum? ... 'Cup' Jiddah pamit, ya? Assalamualaikum"

Perlahan-lahan wanita paruh baya itu pun mulai menghilang setelah menciumnya

~

"Alya, Alya... Kamu kenapa, nak?" panik Mayra dengan menepuk pelan pipi Alya

"Alya, ini Umma nak.. Alya kamu kenapa?" panik ning Aqilah juga

"Alya.. Sadar nak" tepuk Mayra lagi

Mendengar suara panik dari kedua ibu yang ia sayangi, Alya pun mengerjapkan matanya

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang