"Em.. A'a nggak marah, kan?" tanya Fathiyah
"Nggak" jawab Fatih dengan wajah datarnya
"Tapi kalo kesel nggak papa kok A', barangkali A'a kesel sama mbak Alya trus nggak lama jadi cinta trus-..."
"Ning" tegur Alya
"Dek" tegur Gus Fatih juga bersamaan
"Tuh kan barengan, emang kalian tuh udah ada ikatan batin" goda Ning Fathiyah lagi
"Ini cuma kebetulan, Ning"
"Apapun itu, bagi Fathiyah kalian bisa nikah nggak sih? aku tuh baru kali ini ketemu santriwati nggak salting kalo ketemu A'a, dan sebaliknya juga, baru kali ini A'a aku ledekin sama perempuan tapi A'a malah ladenin, biasanya kan A'a cuek... Ini nggak malah diladenin"
"Nggak, A'a nggak mau nikah sama perempuan pencuri mie" sindir Gus Fatih
Mendengar itu Alya pun membulatkan matanya dan langsung menatap tajam Gus Fatih "Heh Gus! denger ya, saya juga nggak mau nikah sama jenengan, ya kali saya masih muda begini nikah sama om om kayak jenengan.. hihh!!" timpal Alya bergidik ngeri
Mendengar itu Gus Fatih pun langsung pergi dari dapur dan menuju kamar, sedangkan Ning Fathiyah yang melihat itu pun hanya bisa tertawa kecil
~
08.15, Meja Makan Ndalem
Terlihat ada seorang gadis berwajah positif vibes sedang menata sarapan di meja makan
"Mbak, ini sayur, lauk sama nasi ditaruh di meja makan ta?" tanya mbak pengabdi ndalem
"Em.. Samian siapkan di meja makan saja ini sedikit sedikit ya? soalnya tadi ning aqilah wa saya katanya gus Fatih sama ning fathiyah kalo pagi nggak bisa sarapan makanan berat, jadi disuruh siapin sandwich" jawab Alya
"Yawes tak siapkan sedikit ya, mbak?"
"Iya"
Ganti mbak mbak pengabdi yang lain menghampiri Alya dan bertanya
"Dek, ini minum e Gus sama Ning apa? barangkali samian di wa kalih ning aqilah juga?"
"Siapkan air putih seperti biasa mbak, sama kalo ada susu putih disiapkan juga nggih? tapi kalo nggak ada jus buah aja"
"Siap, suwun ya, Dek"
"Iya, Mbak"
5 menit kemudian makanan dan minuman untuk Gus Fatih dan Ning Fathiyah pun semuanya siap
"Alhamdulillah, selesai juga" syukur Alya senang
Tak lama setelah itu, Alya pun mendengar ada suara orang sedang menuruni tangga, dia adalah Gus Fatih dan Ning Fathiyah
"Ning, ini silahkan dimakan sandwich nya trus ini ada jus juga" ujar Alya dengan menyiapkan sarapan Ning Fathiyah
"A'a nggak disapa, mbak?" goda Ning Fathiyah
"Emm, saya pamit ke dapur dulu ya, Ning. Mau bantu-bantu.. Assalamualaikum"
"Nanti bilangin ke abdi ndalem, semua kegiatan hari ini masih tetap diliburkan, besok baru masuk" ucap Gus Fatih saat Alya sudah memutar badannya
"Nggih" sahut Alya
"Kalo suka bilang, A'. Nanti aku bantuin ngomong ke baba sama umma kok, hehe"
"Sekali kamu goda A'a lagi, A'a nggak antarkan kamu ke rs" cetus Gus Fatih
"Ihh jangan gitu lah A', A'a baperan banget sih.. Pms ya?"
"Oh nggak A', iya nggak nggak, udah ayo ya ayo sarapan" ucap Ning Fathiyah gugup saat melihat Gus Fatih melayangkan tatapan tajam kepada dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Fiksi Remajaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN