PERIHAL HIJRAH

23.5K 1K 8
                                        

"Semua kesulitan itu akan membawakan hasil yang istimewa untukmu di suatu hari nanti. Bukan hanya hasil yang kalian dapat pada saat menghadapi kesulitan saja, tapi juga akan mendapatkan ganjaran dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala"


"bagaimana bisa tulang yang kau miliki bengkok tapi mengharapkan bayangan yang lurus?"

-Alfarazky Rifqi Al-Fatih-

WARNING!!

DI BAB INI BERISI TAMPARAN SEDIKIT, DAN MUHASABAH UNTUK DIRI SENDIRI, ASLINYA SAYA MAU NAMPAR DIRI SAYA SENDIRI. TAPI, BERUJUNG SAYA ANAKNYA SUKA NGAJAK ORANG SUSAH, JADI YAUDAH

YAUDAH, BACA AJA. GITU AJA PAKE NANYA

💐💐💐

Beberapa hari pun berlalu, kini matahari menyapa kedua pasangan itu berjalan menyusuri koridor untuk memasuki salah satu gedung dengan dikawal petugas keamanan yang berbadan kekar serta serba hitam

Gus Fatih dengan langkah tegas nya, ia mengandeng tangan Alya yang mengenakan abaya outer nya berwarna hitam yang sudah menjadi favoritnya, begitupun dengan hijab syar'i pashmina dan cadarnya. Sedangkan Gus Fatih kini mengunakan sarung batik dan kemeja hitamnya

"Gus, Alya nanti duduk di kursi peserta aja, ya?" ucap Alya ditengah-tengah perjalanan sebelum sampai di gedung yang akan di bintang tamu oleh Gus Fatih

"Nggak, nanti kamu ikut saya keatas mimbar duduk di sebelah saya"

"Gus, tapi-.."

"Jangan buat gagal niat saya yang ingin memperkenalkan mu kepada dunia, Alya"

"Makanya itu aku nggak mau, Gus. Saya takut diserbu sama fans-fans jenengan"

"Kamu takut?" tanya Gus Fatih menoleh sekilas kepada Alya dengan wajah datarnya

"Ish, fitnah! Nggak lah, Alya kan punya Allah, sama Gus nya" cetus Alya yang akhirnya menunjukkan senyuman dibalik cadarnya

"Ma Syaa Allah, Zaujati dhakiatun jiddan(istriku sangat pintar)" puji Gus Fatih dengan menyentuh hidung pesek Alya dengan jari telunjuknya

"Silahkan, Gus" ucap salah satu petugas yang membukakan pintu gedung

"Setelah ini pegang tangan saya erat-erat, jangan dilepaskan!" instruksi Gus Fatih kepada Alya

~Cetlek!~ pintu gedung itu terbuka dan

"Aaaaaa!!"

"Ihhh, Zauji kuu!"

"Gus Fatih, ku"

"Ana Uhibbuka Fillah, Gus!!"

"Gus Fatih, love you sekebon!!"

"Aaaa ganteng banget, Gus Fatih saya!!"

"Gus Fatih, Aku padamu!!"

Dan banyak lagi teriakan dari akhwat yang berada disana, mendengar itu telinga Alya pun merasa panas dan hatinya tiba-tiba bergemuruh ingin marah

'Kok bisa sih fans Gus Fatih cegil semua, hihh!'  batin Alya merinding

Merasa tangan Alya sedikit bergetar karena perasaan merinding yang merajalela nya, Gus Fatih pun menoleh sekilas dan berkata "Gausah dimasukin hati, saya tidak peduli sama kegilaan wanita yang sedang meneriaki saya saat ini"

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang