"Om Fahri tunggu sini ya? gantian sama Aunty" ucap Fathiyah memberitahu Fahri saat mereka sudah berada di depan ruang hcu
"Iya, kalian masuk om tunggu disini"
~Ceklek~ Keduanya pun masuk ke dalam ruangan Alya
Terlihatlah seorang gadis cantik yang berkulit putih sedang terbaring lemah di kasur HCU dengan mengenakan seragam hijau
Tak hanya mengenakan seragam khas pasien HCU, ia juga dipasangi alat detak jantung yang suaranya berhasil memenuhi ruangan
"Innalilahi nak, sebenarnya apa yang terjadi sampai kamu masuk ruangan yang menyeramkan seperti ini nak?" tanya Mayra kepada Alya dengan mencium punggung tangan Alya
"Maafkan Ummi yang tidak membela kamu waktu itu nak... Ummi minta maaf ya sama kamu... kamu mau kan maafin Ummi?" tanya Mayra lagi yang seolah-olah Alya bisa mendengar pertanyaan itu
"Beri Ummi mu ini kesempatan satu kali lagi untuk menjadi Ummi yang lebih baik untuk kamu dan Abang nak, Ummi mohon sama kamu.. Oh ya, Alya tau nggak? sejak kepergian Alya malam itu, di keluarga kita nggak ada lagi lho yang namanya makan bersama, kumpul bersama, sholat bersama, semak'an hafalan bahkan ngaji bareng di mushola kita itu juga nggak pernah.. Kamu kangen nggak sama masa-masa itu? jujur Ummi kangen kita kumpul sama-sama, sejak kepergian kamu keluarga kita jadi terpecah belah nak"
"Nak, Ummi mohon kamu bangun lagi ya? buka mata indah mu... Kita buka lembaran baru lagi heum? Ummi akan jadi Ummi yang baik buat Alya dan Abang Arhan Ummi janji, tapi Alya harus sehat lagi, Alya mau kan nak? Alya mau kan?"
Pertanyaan demi pertanyaan Mayra lontarkan, tangisan yang tadinya pelan kini terdengar semakin keras
Fathiyah yang sedari tadi berada di belakang Mayra untuk memegang kursi rodanya pun hanya bisa diam dan menjadi saksi bisu melihat seorang ibu yang melontarkan pertanyaan pertanyaan kepada anaknya yang sedang koma
Semakin kesini, Fathiyah pun merasa tidak kuat lagi menjadi saksi bisu diantara ibu dan anak itu, dan Fathiyah pun akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangan itu dengan tangisan diam nya
~Ceklek~
"Fathiyah? Ummi dimana?" tanya Arhan
"Aunty di dalam Bang, Fathiyah ga kuat denger rentetan pertanyaan dari Aunty Mayra ke Alya" jawab Fathiyah dengan menghapus air matanya
"Om boleh masuk?" tanya Fahri
"Boleh Om"
"Arhan, kamu temani Fathiyah disini sebentar, Abi mau masuk dulu"pinta Fahri kepada Arhan
"Iya Abi" dan Fahri pun langsung memasuki ruangan itu
"Duduk dek" ucap Arhan dan Fathiyah pun langsung menurutinya
"Sejak kapan pulang dari Cairo?" tanya Arhan
"Baru tadi jam 9 malam Bang"
"Belum istirahat dong?"
"Belum"
"Yaudah aku anterin pulang yuk, biar bisa istirahat"
"Ga perlu Bang, nanti pulang sekalian bareng sama Baba aja waktu lunch"
"Yakin?"
"Yakin, Bang Arhan tenang aja"
"A'a mu nggak pulang dek?"
"Masih mau disana dulu katanya, ntah berapa lama"
"A'a mu S2 kan ya?"
"Iya, aku nya yang baru S1"
"A'a mu nggak ada kepikiran nikah gitu dek? santai banget kayaknya tinggal disana"
"Ntah lah Bang, tapi kalo Fathiyah lihat dari gerak-geriknya sih kek masih nggak mau nikah"
"Kok bisa kamu nyimpulin gitu dek?"
"Ya soalnya Fathiyah juga nanyain ke A'a tentang nikah kek : 'A'a nggak ada niatan nikah?' eh malah A'a jawabnya gini 'A'a yang dari dulu disuruh baba mimpin pesantren aja A'a tolak, ini kamu malah bahas tentang A'a nikah kapan' gitu jawabnya"
"Yaudah lah Bang, mungkin A'a lebih tau apa yang baik buat A'a sendiri" imbuh Fathiyah lagi
"Iya deh" jawab Arhan dan beberapa detik kemudian ia pun bertanya kepada Fathiyah
"Oh ya dek, gimana keadaan alya?"
"Alhamdulillah alya gapapa Bang, alya berhasil ngelewatin masa kritisnya akibat benturan keras tadi, mungkin nunggu waktu ±12 jam buat dia sadar lagi"
"Syukur deh"
"Yaudah aku pamit ke ruangan dulu ya Bang"
"Perlu Abang anterin?"
"Nggak usah, Bang makasih"
"Hati-hati" peringat Arhan kepada Fathiyah dan Fathiyah pun langsung meninggalkan nya
~
15.35Sedangkan di ruangan HCU kedua orang tua itu telah menangis melihat apa yang terjadi kepada putri bungsunya
"Apa yang terjadi sama kamu sekarang alya? kenapa kamu jadi seperti ini?" tanya Fahri dengan mengelus kepala alya yang berbalut hijab rumah sakit
"Maafkan Abi karena memaksakan kehendak Abi ya nak? maafkan Abi"
"Mayra" panggil Fahri kepada Mayra namun tak disahuti oleh sang istri
"Maafin mas juga karena terlalu memaksakan kehendak mas, mas minta maaf sama kamu gara gara mas, Alya jadi seperti ini"
"Jangan bilang seperti itu mas, ini sudah skenario dari Allah, Mayra juga udah maafin mas kok"
Mendengar itu Fahri dan Mayra pun berpelukan
"A-abi sama Ummi kalo mau pacaran jangan disini dong.. nggak tau apa anak cantik nya ini lagi patah hati" cetus suara gadis yang masih terdengar lirih itu
Sontak Fahri dan Mayra yang tadinya berpelukan erat dengan mata terpejam kini keduanya membulatkan kedua matanya dengan sempurna
"Alhamdulillah nak, gimana keadaan kamu sekarang heum? ada yang sakit? atau ada yang ngga enak atau apa? ayo bilang ke Abi" tanya Fahri yang begitu khawatir
"Iya nak, gimana keadaan kamu sekarang? apa ada yang kurang nyaman heum? ayo bilang sama Ummi" tanya Mayra juga
"Gapapa Abi, Alya baik baik aja kok"
"Alhamdulillah, yaudah Abi minta tolong sama Abang mu biar dipanggilkan fathiyah dulu ya?"
"Syukron, Abi" ucap Alya dan sang Abi pun mulai melangkahkan kakinya menuju pintu keluar namun sang Ummi tiba-tiba mencetus
"Kayaknya ga ada gunanya deh Ummi nungguin kamu 11 jam lebih 45 menit disini, malah kamu nya jawab pertanyaan Abi mu duluan. padahal Abi mu saja baru nungguin kamu 10 jam lebih 57 menit"
"Hihihi, afwan Ummi, maksud Alya ga gitu"
"Sayang, jangan marah-marah dulu, kasihan noh Alya, baru sadar dah dimarahin" ucap Fahri yang kembali menoleh
"Gak, aku ga marah, aku cuma kesel aja"
"Udah ah Ummi, sini duduk samping Alya, Alya kangen sama Ummi" bujuk Alya dan Mayra pun menurutinya
"Kangen Abi juga nggak nih?"
"Mas! kamu katanya mau panggil fathiyah? kenapa masih berdiri di depan pintu aja sih, ngerusak momen aja"
"Iya sayang iya, gitu aja marah marah" jawab ustadz Fahri dengan senyum kuda nya
~
"Gimana keadaan Alya nak?" tanya Mayra kepada Fathiyah
"Alhamdulillah Alya sudah baik baik aja Aunty, sekarang sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat"
"Sus, tolong siapkan 1 kamar vvip ya" ucap Fathiyah yang beralih kepada suster yang berada di sampingnya
"Baik dok"
31 Okt 2023
07.49
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Fiksi Remajaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN