~Ceklek~
Pintu kamar mandi itupun terbuka, dapat Gus Fatih lihat dengan jelas wajah Alya yang putih berseri-seri kini berada di depannya
Perempuan pertama yang Gus Fatih kagumi pertama kali di dunia yang fana' ini, perempuan pertama yang selalu menundukkan pandangan dan kepalanya ketika berjumpa dengannya,
Bahkan bisa dibilang Alya adalah perempuan berbeda dari perempuan yang lainnya, karena disaat perempuan lain menatap wajah Gus Fatih penuh dengan kekaguman, rela berdesak-desakan demi melihat Gus Fatih, berbeda dengan Alya yang dulu jika ketemu Gus Fatih selalu menundukkan kepalanya"Gus Fatih!, Kenapa malah bengong? ayo wudhu" panggil Alya saat mendapati Gus Fatih melamun, padahal saat ini Gus Fatih sedang menatapnya dengan kekaguman
"Iya" jawab Gus Fatih dengan suara dinginnya
Alya menuju ke arah sajadah untuk mengenakan mukenah nya, sedangkan Gus Fatih menuju kamar mandi untuk berwudhu
"Malam ini sholat di hotel dulu mau, ya? nanti subuh baru sholat di masjid" ucap Gus Fatih setelah mengambil wudhu
"Iy-y-ya, Masya---... Terserah, Gus, saja" jawab Alya dengan menoleh kearah suaminya dan langsung menatap kagum, namun dengan cepat Alya menetralkan rasa kagumnya lagi
'Gus Fatih ganteng banget Masya Allah... Akhh!! suami aku ganteng banget Ya Allah, Ya Allah' batin Alya salting
Bagaimana bisa dirinya tidak kagum akan ketampanan suaminya ini, padahal diluar banyak akhwat diluar sana yang mendambakan suaminya
'Ya Allah, kalo dulu setiap Alya bangun malam nggak ada asupan semangat, terima kasih banyak sekarang Alya punya asupan. Oh ya, Ya Allah, jenengan tau nggak asupan Alya apa? ... Eh, kenapa Alya tanya? padahal Allah kan tau semuanya... Ah sudahlah, pokoknya Ya Allah, asupan Alya sekarang ini itu rambut hitam lurus Gus Fatih yang basah karna air wudhu....Cuaks!!'
"Sudah siap?" tanya Gus Fatih yang langsung membuyarkan semua rasa batin Alya
"Sampun"
"Em, itu rambutnya keluar sehelai" peringat Gus Fatih
"Ah, iya"
Alya pun mulai merapikan rambutnya yang keluar dari mukenah nya namun tetap tidak bisa ia rapikan, Gus Fatih yang tipikal orang yang tidak bisa sabar, ia pun langsung menghampiri Alya dan memegang mukenah Alya dari bawah dan langsung merapikan rambut Alya. Sontak Alya pun langsung membulatkan matanya
"Gus wud-.."
"Tidak batal, kan saya pegang wajah kamu pake perantara mukenah, Bukan secara langsung" potong Gus Fatih yang seolah-olah tau akan isi hati Alya
Setelah itu Gus Fatih pun kembali ke sajadahnya lagi dan mulai memimpin sholat malam diantara keduanya
Setelah keduanya sholat hingga selesai, kini saatnya keduanya mulai berdoa
"Ya Allah... Ya Rabbi, Di malam ini, hamba mu kembali menemui mu di sepertiga malam terakhir mu.. Dan di malam sepertiga ini, hamba mu telah mengikat seorang perempuan cantik yang ku yakini sebagai pilihanmu atas nadzar kamar ku.. Ya Rabb, sesungguhnya engkau tau semua isi hati ku dari lahir hingga sekarang. Engkau tau bahwa di hatiku ini tak pernah mengagumi perempuan lain selain Umma dan adik hamba. Qadarullah, dan beberapa bulan lalu, kau buat hatiku ini bisa mengagumi seorang perempuan yang kini menjadi makmum ku.. Terima kasih akan kisah baru kami ini, Ya Rabb.. Jadikanlah kami pasangan until Jannah, jadikanlah kami pasangan yang selalu mengingatmu disetiap waktu, jadikanlah kami pasangan yang sakinah mawadah warahmah dan jadikanlah kami ini pasangan yang bisa melengkapi satu sama lain"

KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Teen Fictionبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN