02.45, Kamar Hotel
"Cantik" gumam Gus Fatih dengan senyum tipisnya
Wanita cantik yang kini sedang menyembunyikan wajahnya di dada bidangnya kini tengah tertidur pulas
Setelah puas melihat wajah putih bak berlian milik istrinya, Gus Fatih pun memutuskan untuk mandi dan sholat malam terlebih dahulu
Dengan gerakan pelan tapi pasti, Gus Fatih pun berhasil melepaskan Alya dari pelukannya
Setelah Gus Fatih menyelesaikan ritual mandinya, dengan cepat ia pun langsung mengelar sajadah dan langsung memulai sholat yang sudah menjadi kebiasaannya
Hingga sampailah di waktu subuh, Gus Fatih pun beralih kepada Alya untuk membangunkan nya
"Assalamualaikum, Zaujati"
"Subuhan dulu" imbuh Gus Fatih dengan mengelus kepala Alya
2 Menit berlalu Alya semakin anteng dalam menikmati tidurnya, tak ada tanda-tanda ingin bangun dari sana hingga membuat Gus Fatih mencapit hidung Alya pelan namun berhasil membuat Alya tak bisa bernafas
"M-maasss~~" rengek Alya dengan mendorong tangan Gus Fatih dari hidung nya
"Bangun dulu, ayo sholat subuh sebentar"
Mendengar kata 'subuh' Alya pun langsung membuka matanya dengan lebar dan langsung bangun
"Heh" kaget Gus Fatih saat mendapati Alya langsung bangun dan menatapnya tajam
"Kenapa?"
"Maksud, Mas Alfa apa ngomong 'sholat subuh sebentar?'. "
"Mas ngajakin kamu sholat bareng, Humaira"
"Ya, tapikan belum sholat malam.. Masa udah sholat subuh aja, ngaco!"
"Lihat jam"
Mendengar itu Alya pun langsung mengambil handphone Gus Fatih yang berada di samping nakas dan menyalakan nya. Dapat Alya dengan jelas jika saat ini sudah memasuki waktu subuh
"Aarrgghh!" greget Alya yang ingin membanting hp Gus Fatih namun ia urungkan
"Kenapa, Sayang? Kenapa bangun tidur malah marah-marah, hm?" tanya Gus Fatih lembut
Ia tak mementingkan hpnya yang ingin dibanting oleh Alya, namun ia mementingkan pikiran Alya dan bertanya-tanya, apa yang membuat istri kecilnya itu bangun tidur malah marah
"Mas Alfa~" rengek Alya dengan suara nya yang ingin menangis
"Dalem, kenapa hm?"
Bukan malah menjawab pertanyaan dari Gus Fatih, Alya malah memeluk tubuh Gus Fatih dan menangis di pelukannya. Melihat itu Gus Fatih pun ikut memeluknya dan mengelus pipi Alya dan bertanya "Kamu kenapa, hm?, ayo bilang sama, Mas... Kalo kamu nya gini Mas nggak tau harus gimana, mas nggak faham sama perempuan, Sayang"
"Alya malu, Mas. Alya nggak tau diri, Alya ud-..."
"Hei, bilang apa kamu ini?"
"Faktanya gitu... Alya udah bahagia dari kemarin karena keinginan Alya terkabul lagi bisa kesini buat liburan, Tapi Alya nggak tau diri banget malah nggak sholat malam.. Alya malu sama Allah" jelasnya dengan tangisannya
'Baru ninggal sholat sunnah saja sudah histeris seperti ini, bagaimana bisa diriku tidak kagum kepadamu, Humaira?' monolog Gus Fatih dengan rasa kagum kepada istrinya
Setelah dirasa cukup lama Alya menangis dalam pelukan Gus Fatih, akhirnya Gus Fatih pun menenangkan nya dan membujuknya
"Sudah ya nangisnya? mau sampai kapan kamu mau nangis, hm?" tanya Gus Fatih dengan memandang mata Alya yang sudah berair itu
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Teen Fictionبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN