"Alya, kembali!!" teriak seseorang dengan suara tegasnya
Seseorang itu berlari cepat menuju laut untuk menggapai adiknya yang saat ini sudah mulai tak terlihat
Ya, seseorang itu adalah Arhan, Abang Alya
"Ya Allah, lindungi adik hamba di dalam lautan mu yang indah ini" doa Arhan dalam hati sembari menyelam dalam laut
Samar-samar ia melihat seseorang yang mengenakan baju hitam di dalam laut itu ia langsung mempercepat renangannya
Benar saja, itu adalah Alya, ia peluk adiknya itu dengan erat "Alya" panggil Arhan pelan dengan kesadaran adiknya yang mulai hilang
"Abang, perut Alya sakit" keluh Alya pelan
~
Saat ini keluarga El-fathan dan Al-Fahri berkumpul di depan ruangan Alya
"Gak bisa dibiarkan, semua ini harus diakhiri!" ucap Baba Rafka emosi
"Dek, tenang dulu, saat ini bukan waktunya untuk emosi" peringat Abi Fahri
Sedangkan Umma Aqilah dan Ummi Mayra saat ini sedang berpelukan saling menguatkan satu sama lain
"Ga bisa, Mas.. Ini sudah kelewat batas!" bantah Baba Rafka dan akhirnya ia menelfon seseorang dengan mengatakan "Sudahi semua drama ini, istrimu kritis saat ini"
Di depan ruangan Alya saat ini semua orang tak henti-hentinya berdzikir demi meminta keselamatan untuk Alya
Namun selang beberapa menit pintu dari ruangan Alya terbuka, "Gimana keadaan menantu saya dok?" tanya Baba Rafka cepat
"Keadaan menantu dokter Rafka ini sangat parah, meskipun sempat tengelam tak begitu lama, tapi belakangan ini menantu dokter tengah mengalami stress yang berkepanjangan dan ini sangat bahaya untuk ibu dan anak" jelas dokter wanita yang kini sedang menangani kasus Alya
Tubuh Ummi Mayra kini luruh dan langsung Umma Aqilah yang sigap menahannya
"Apa kami boleh menjenguknya, dok?" tanya Umma Aqilah
"Silahkan, tapi hanya 1 orang dan hanya dalam waktu 10 menit"
"Baik, Terima kasih, dok"
"Sama-sama, saya permisi"
Tak lama dokter itu pamit, tiba-tiba ada seorang laki-laki berjalan tegas menghampiri kedua keluarga itu dan langsung bersimbah duduk di depan lutut Ummi Mayra yang kini sedang duduk
"Ummi, Fatih minta maaf atas semua kejadian ini"
Ya, laki-laki itu adalah Fatih, Alfarazky Rifqi Al-Fatih
"Nak, sudah nak, bangunlah... Tidak ada yang salah disini" pinta sang Ummi
"Ummi, Abi, Arhan, Wallahi, Fatih nggak berharap kejadian ini bakal terjadi"
"Nak, Abi dan Ummi tidak menyalahkan mu, karena tujuanmu kali ini adalah untuk mendidik dan mengajari Alya, dan itu tugas suami. Tidak mungkin kami bisa melarang mu untuk melakukan itu, kan?" kini sang Abi yang berbicara
Setelah menyalimi semua insan yang ada disana, Fatih langsung bangun dari lututnya dan mengatakan "Fatih mau sholat sebentar" ucapnya lalu meninggalkan 2 keluarganya
"Mbak Mayra mending masuk dulu nemuin Alya di dalam, biar kami yang berjaga disini" saran Baba Rafka
Ummi Mayra melihat wajah Abi Fahri meminta persetujuan, dan saat itu juga Abi Fahri yang paham pun langsung menganggukkan kepalanya
Dengan tarikan nafas pelan, Ummi dari 2 anak itu pun bangun dari duduknya dan mulai masuk kedalam ruangan Alya
Baru saja membuka satu pintu ruangan itu, bau obat dan cairan menyeruak kuat di hidungnya, ia angkat pandangannya menuju brankar

KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Novela Juvenilبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN