EXTRA PART++

22.4K 799 47
                                    


Keesokan paginya, Alya saat ini sudah berada di meja makan dengan Gus Fatih yang baru saja turun dari tangga

"Shobahul khoir, Abba, Amma" sapa Zeyyana yang baru saja turun dengan gamis daily nya

Perempuan itu tak pergi kemana-mana, dirinya sama seperti Amma nya, seorang penulis.  Memang Zeyanna lulusan Cairo, tapi disaat dirinya ingin bekerja, sang Abba, Grandpa, Didi(Jaddi) dan buyutnya melarangnya, karena bagi Gus Fatih dan semua pihak yang melarang Zeyyana, Zeyyana dan Alya adalah mutiara yang harus berdiam di dalam kerang

"Shobahul nur, nak" jawab keduanya orang tua itu kompak

"A' Zayyan sama A' Zaydan belum turun, Amma?"

"Belum, nak.. Mungkin sekarang kedua A'a mu itu baru tidur. Karena mereka baru pulang subuh tadi" sahut sang Abba

"A' Zayyan sama A' Zaydan dari mana, Ba?" tanya gadis itu kepo

"Kedua A'a mu semalam habis ada urusan sama uyut(Kyai Syakir) mu"

"A' Zayyan sama A' Zaydan udah sholat subuh?"

"Sudah, tadi barengan sama Abba di masjid ponpes"

"Sudah, ayo makan dulu, biarkan A'a mu tidur sebentar" saran sang Amma

"La(لا), Amma. Ga bisa! Zeze harus bangunin A'a sekarang juga" putus putri Al-Fatih itu final dan langsung naik tangga untuk menuju ke kamar Zayyan terlebih dahulu

"Zeze, jangan ganggu A'a mu. Ayo turun!" perintah sang Amma namun tak digubris oleh sang putri

"Hish!" desis Alya kesal saat tak mendapati sahutan dari putrinya

"Gimana? enak nggak lihat diri sendiri, hm?" goda Gus Fatih

"Maksud Mas Alfa apa?" tanya Alya dengan wajah kesalnya

"Udah nggak usah kesel gitu, sifat Zeze kan emang sebelas duabelas sama kamu, Mey. Jadi jangan kaget"

"Mas Alfa bisa diem ngga-..."

"A' Zayyan!, Ayo bangun!!!" teriak Zeyyana dari lantai 2

"Allahuakbar" sebut Gus Fatih dan Alya saat mendengar suara teriakan maut Zeyanna

"Tuh, mana ada sifat aku sebelas duabelas sama Zeze? apa aku pernah teriak-teriak kayak gitu?" sungut Alya kepada suaminya

"Kamu emang nggak pernah teriak gitu sama, Mas. Tapi gimana sama Abangmu, hm?" tanya Gus Fatih dengan menaikkan satu alisnya

"Hish, tapi kan-..."

"A' Zaydan! Ayo bangun!!" teriak Zeyyana lagi

Kedua orang tua itu hanya bisa menutup telinga masing-masing dengan menghela nafas pelan saat mendengar teriakan Zeyyana

"Ya, Arkazayyan Malik Rifqi Al-Fatih Wa Muhammad Zaydan Alfarizky Al-Fatih!! Bangun!!" teriak Zeyyana di tengah antara kamar Zayyan dan Zaydan

"Dedek duluan aja, A'a masih ngantuk!" sahut Zaydan dengan teriakannya di dalam kamar

Mendengar sahutan dari A'a keduanya, Zeyyana yang tadinya melipat kedua tangannya di depan dada, kini mulai mengendor gedor pintu kamar Zaydan dengan kencang "ZEZE BILANG, BANGUN!!!"

Gebrakan pintu itu semakin lama semakin kencang, tentu saja sang pemilik kamar, Zaydan, menutup telinganya kuat dengan bantal dan guling disekitar nya. Sedangkan di Kamar sebelah, Zayyan, laki-laki itu menghela nafas kasar dan mau tak mau langsung bangun dari tidurnya dan membuka pintu kamarnya

Mendengar pintu dari kamar Zayyan terbuka, Zeyyana pun melihat ke arah kamar dan terpampang lah wajah bantal Zayyan dengan wajah datarnya sedang menatap Zeyyana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang