NGGAK JANJI

19.3K 1K 13
                                        

"Kamu sudah jadi pilihan Allah di Lauhul Mahfudz saya saja  mereka sudah kalah"

-Alfarazky Rifqi Al-Fatih-

~

Setelah berada di samping suaminya Alya pun memegang lengan Gus Fatih pelan dengan jari telunjuknya

"Mas gamau sarapan, ga mood" cetus Gus Fatih

"Mas Alfa mau makan punya Alya, kan? Yaudah ini, Alya kasih" ujar Alya pelan

Mendengar itu Gus Fatih masih tetap diam mempertahankan ego dan harga dirinya, ia tak mau luluh lagi dengan wajah polos istrinya

'Nggak boleh luluh, sekali-kali tega sama istri gapapa kan, ya?' batin Gus Fatih

"Mas Alfa nggak mau?"

Gus Fatih diam

"Yakin Mas Alfa nggak mau?... Padahal Alya buat ini susah susah lho" cicit Alya

"Mas Alfa nggak mau? ini lho dimakan, Mas" ucap Alya dengan mendorong pelan piring itu ke samping Gus Fatih

"Alya makan punya Mas Alfa, Mas Alfa makan punya Alya.. Tadi Mas Alfa mau punya Alya, kan? Yaudah ini Alya kasih"

"Mas Alfa kenapa diem aja?"

"Ini Alya kasih punya Alya lho. Mas Alfa marah ya karena tadi Alya larang?"

"Mas Alfa, jawab"

"Yaudah deh kalo Mas Alfa marah, Alya minta maaf. Tapi jangan diemin Alya gini" pinta Alya dengan air matanya yang kini mulai terbendung

Alya juga bingung mengapa dirinya saat ini tiba-tiba merasa sakit hati dan kecewa pada saat dirinya di diami oleh sang suami.. Ah mungkin itu rasa hatinya yang kini lebih sensitif karena dirinya hamil

"Mas Alfa" panggil Alya dengan rengekan khas-nya

Mendengar itu Gus Fatih pun menoleh ke arah nya karena mendengar suara rengekan khas itu menandakan bahwa rengekan tangis, bukan rengekan permintaan

"Mas Alfa boleh marah sama Alya, tapi Mas Alfa jangan diemin Alya kayak gini, Alya ga suka... Alya ga bisa" ujar Alya dengan air matanya yang kini mengalir deras

"Maaf, ya? Yaudah iya Mas makan ini toast nya, tapi kamu yang suapin Mas" pinta Gus Fatih dengan menarik Alya untuk masuk kedalam dekapannya

"Iya" jawab Alya yang masih berada dalam dekapan suaminya

Ia mengeluarkan semua air matanya hingga lega, setelah dirasa lega barulah Alya menyuapi Gus Fatih dan keduanya pun makan bersama di piring yang sama

Namun disela-sela Alya menyuapi Gus Fatih, ia tiba-tiba merasa sedih entah apa yang membuat mood nya itu tiba-tiba berubah

"Mas Alfa"

"Dalem, kenapa heum?"

"Maafin Alya, ya?"

"Maaf kenapa, Mey?" tanya Gus Fatih dengan mencubit pelan hidung Alya

"Maafin Alya karena sering banget buat Mas Alfa marah, maafin Alya belum jadi istri yang-..."

"Ekhem!" dehem Gus Fatih sedikit kencang

Alya mendengar itu pun memberhentikan perkataannya karena saat ini ia paham bahwa suaminya sedang memberi kode agar tak melanjutkan perkataannya

Dapat dilihat dari sorot mata Gus Fatih sedang menatap wajah Alya sangat tidak enak

"Kenapa nggak dilanjutin?" tanya Gus Fatih dengan wajah datar dan suara dinginnya

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang