NEMUIN ALLAH DI ⅓ MALAM

20.3K 954 6
                                    

"Oh ya, nanti malam ikut saya, ya?" pinta Gus Fatih

"Kemana?"

"Nemuin Allah di sepertiga malam. Saya mau nunjukin ke Allah kalo perempuan yang Allah pilih di nazar saya waktu itu, kini sudah menjadi Zaujat saya"

Mendengar itu Alya pun menyunggingkan senyum nya dibalik cadar putihnya. Sungguh, jika bukan karena ada kain putih yang melekat di separuh wajahnya saat ini, sudah dipastikan pipi Alya saat ini merah merona bak kepiting rebus

"Nanti malam saya bukan mau nunjukin ke Allah kalo sekarang saya berhasil mendapatkan kamu aja, tapi nanti malam saya akan meminta Allah untuk meluluhkan hati kamu supaya bisa menerimaku di hatimu"

"Gus, tapi saya masih belum bisa melupakan tentang semua masa lalu saya" cicit Alya pelan

"Alya, Raga dan jiwa kamu ini milik Allah, hati kamu juga milik Allah, begitupun juga dengan pikiran kamu. Fine saat ini semuanya masih tentang masa lalu kamu, tapi saya masih bisa mengandalkan Allah untuk merubah semua tentang masa lalu kamu itu menjadi saya"

"Maaf nggih, Gus.  Saya nggak bisa menjadikan jenengan nomor satu dihati saya, padahal jenengan sudah menomorsatukan saya di hati njen"

"Iya, Tapi kalau boleh saya tau isi hati kamu, apakah rasa cinta kamu sama masa lalu kamu masih sama?" tanya Gus Fatih penasaran namun ia masih tetap memasang wajah datar nya

"Sampun berkurang kok, Gus. Mungkin 20% lagi" ujar Alya menyengir kuda

Sembari mengobrol dengan Gus Fatih, Alya juga membersihkan wajahnya yang berbalut make-up tipis itu dengan kapas dan cleanser

"Kenapa nggak dikurangin semua aja?"

"Ya, kalo Alya kurangin semua, Alya nggak bisa lihat Gus nya luluhin hati Alya dong"

"Oh, jadi kamu menantang saya untuk meluluhkan hati kamu?"

"Emm.. Gimana ya? Maybe sih Gus, bisa dibilang gitu, hihi" jawab Alya dengan wajah sumringah nya

"Oke, saya akan berjuang penuh untuk mendapatkan hati kamu"

"Kalo capek, Gus nya berhenti aja, Ya? Alya nggak maksa kok"

"Selagi Allah bersama saya, apapun itu pasti bisa saya dapatkan"

"Aamiin" jawab Alya

"Sudah kapas nya taruh disini saja, nanti saya bersihkan. Sekarang ganti baju gih sekalian wudhu, ya? kita baca Al-Mulk bareng" ujar Gus Fatih saat mendapati Alya hendak membuang kapas bekas make-up nya

"Syukron, Gus"

"Afwan, zaujati" mendengar itu Alya pun tersipu malu lagi, sudah berapa kali ia tersipu malu sedari tadi? padahal hari ini adalah hari pertama keduanya menikah

~

Setelah keduanya membaca Al-Mulk bersama kini keduanya pun memutuskan untuk tidur

"Gus, kenapa njenengan tidur di sofa?" tanya Alya ragu

"Saya hanya tidak mau membuat kamu tidak nyaman karena saya tidur di sebelah kamu"

"Gus nya tidur disini saja. Kalo Gus nya malah tidur di sofa, trus kapan saya terbiasanya?"

"Gus, saya memang belum bisa melupakan masa lalu saya sepenuhnya, tapi saya bersedia menghapus masa lalu saya. Gus Fatih tidur disini, ya? kalo Gus Fatih tidur disana bagaimana bisa saya tidur di kasur enak enakan, yang ada nanti ada malaikat yang melaknat saya, saya nggak mau itu terjadi, Gus" ucap Alya dengan mata sayu nya

Mendengar itu Gus Fatih pun tersenyum tipis dan mulai menghampiri Alya "Syukron ya Zaujati, Syukron anti telah datang di kehidupan ana" ucapnya

"Kita buka lembaran baru, hm?" imbuhnya lagi

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang