“dari banyaknya segi bentuk perpisahan, mengapa engkau takdirkan kematian sebagai perpisahan diantara kami?”
“jika memang ini yang terbaik, tapi mengapa sesakit ini?”
-Aleeya Dzakira El-Humayra-
🥀🥀🥀
"Mas Alfa, kenapa, Ba?" tanya Alya yang kini sudah tak sabar
"Arhan, kamu saja yang jelaskan ke Alya" pinta Gus Rafka kepada Arhan
Mendengar jawaban dari sang Baba, Alya mulai menyadari jika ada hal yang ganjal dibalik semua garda nya yang dimana mereka semua tak bisa menjelaskan
Sedangkan Arhan, yang mendengar dirinya dipanggil, ia langsung membulatkan matanya. Dan, belum selesai menikmati rasa kaget atas namanya dipanggil, kini sang adik malah memanggilnya
"Abang!, sekarang jelasin ke Alya, ini semua ada apa? kenapa nggak ada yang mau jelasin ke Alya? Mas Alfa kenapa?" cecar Alya kepada Abang nya
"Sebelumnya maaf banget, ya? Tapi-..."
"Gausah tapi tapian bisa nggak sih, Bang? jelasin dulu Mas Alfa kenapa?" sentak Alya yang kini mulai greget kepada Abangnya
Arhan menundukkan kepalanya menghadap ke bawah sekilas lalu ia menatap wajah tegas Alya yang saat ini tengah memandangnya "pesawat jet Fatih dikabarkan jatuh ke laut dan hilang kontak, ba'da isya' kemarin malam"
"Abang!, berani banget Abang bilang kayak gitu ke suami Alya sendiri!" sentak Alya dengan mendorong dada besar Abangnya
"Alya, kamu tenang dulu, nak" pinta sang Abi dengan menarik tubuh Alya yang saat ini masih terus mendorong tubuh Arhan
"Gimana caranya Alya bisa tenang, Abi? Mas Alfa sekarang lagi perjalanan mau dakwah tapi Abang malah doain yang nggak-nggak tentang beliau" ia masih terus menyerang Arhan tapi Arhan hanya bisa diam dan menikmati setiap dorongan adiknya
Sang Jiddah saat ini sudah menangis saat mengetahui betapa histeris nya Alya saat mendengar itu
"Nak, tapi ini nyata... Yang dijelaskan oleh Abang mu memang benar adanya" kini Gus Rafka yang berbicara
Deg!
Serangan kepada Arhan saat ini terhenti setelah mendengar ujaran sang Baba
'Ga mungkin Baba doain Mas Alfa yang notabenenya anak sendiri' monolog Alya
"Sekarang ikut kami ke tempat dimana Fatih kecelakaan, ya?" imbuh Gus Rafka
Mendengar itu tiba-tiba badan Alya lemah, hampir saja ia menjatuhkan dirinya ke lantai jika sang Abang tak menangkap dirinya
"Asstaghfirullahaladzim" sebut mereka semua
"Dudukin disini, nak, dudukin disini" titah Jiddah Halimah yang saat ini sudah duduk di sofa dan Arhan pun langsung menurutinya
"Jiddah" lirih Alya
"Iya, nak.. Mau nyandar ke Jiddah?" tawar sang Jiddah yang pengertian dan Alya mengangguk
"Jiddah, Mas Alfa-..."
"Kamu yang sabar, ya, nduk? yang kuat, ya? Fatih In Syaa Allah, gapapa"
"Mas Alfa pamit ke Alya buat dakwah, Jiddah, bukan pamit pergi ninggalin Alya"
Tatapan Alya saat ini kosong, ia menatap atap ruang tamu itu dengan mata sayu nya, air matanya terus mengalir tanpa henti, begitupun juga dengan elusan lembut dari sang Jiddah yang terus mengelus kepala Alya
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Подростковая литератураبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN