• WARNING !!! •
Mungkin di bab ini sedikit vulgar, untuk bagian terakhir boleh lah di skip
~
Seusai mendampingi sang suami untuk berdakwah, kini Alya diajak untuk breakfast di sebuah restoran yang letaknya tak jauh dari gedung yang tadi ia datangi
"Maaf, ya? gara-gara saya kita breakfast nya telat" ucap Gus Fatih yang kini menghampiri Alya di meja makan mereka yang terbilang paling pojok
"Kenapa Gus nya minta maaf ke Alya? kan ini juga udah janji Alya ke Gus nya mau nemenin Gus Fatih dakwah kemanapun, kan?"
"Iya, tapi tetap saja saya salah"
"Enggak, Gus"
"Saya salah"
"Enggak lho, asstaghfirullahaladzim"
"Tetap salah, Alya"
"Haish!! udah lah, ini salah kita berdua!" putus Alya kesal
"Saya yang-.."
"Bilang 'salah' lagi, aku mogok makan hari ini!" potong Alya cepat
"Iya"
"Iya, apa?!"
"Iya salah kita berdua" pasrah Gus Fatih
"Asstaghfirullahaladzim, asstaghfirullahaladzim, asstaghfirullahaladzim" sebut Alya
"Kenapa nyebut?" tanya Gus Fatih heran
"Kan Alya mau merendamkan emosi, Gus~~" greget Alya lagi dan lagi
'Ternyata emang bener perihal jangan menilai buku dari sampulnya, lah ini beneran kejadian dong. Masa Gus Fatih yang wajahnya datar, cuek, tegas, kek orang bener gitu bisa sengang -ngong ngang ngong gini sih'
"Iya deh iya, maaf. Tapi bisakah jenengan buang pikiran negatif jenengan yang ngira saya orang nggak bener?" tanya Gus Fatih seolah-olah ia tau apa yang dibatin Alya barusan
"Gus, jenengan dukun, ya?"
"Sembarang"
"Ya lagian Gus nya dari tadi ngeselin banget" cetus Alya
"Habis breakfast mau kemana, hm?" tanya Gus Fatih dengan menatap mata coklat Alya
"Mau ke labuan bajo"
"Boleh, sekalian cari hotel deket sana, ya?" tawar Gus Fatih
"Jazakallah khairan, Guss!!" ucap Alya senang
"Hm"
"Ish! diucapin makasih malah dehem aja, Gus nya nggak ikhlas, ya?" tuduh Alya
"Suudzon"
"Terus?"
"Saya bosen denger kamu panggil saya pake embel embel 'Gus' terus, padahal saya suami kamu" jelas Gus Fatih
"Alya juga bosen denger Gus nya panggil Alya pake nama biasa. Udah gitu manggil Alya sama Gus aja pake 'saya kamu'. "
"Yaudah, mulai sekarang biasain saya biasain panggil aku kamu" pasrah Gus Fatih
"Yaudah, kalo gitu Alya buatin nama buat Gus nya" ide Alya
"Tapi syaratnya nama yang dibuat nanti, nggak boleh atau pernah disebutkan orang sebelumnya. Siapapun itu, paham?"
"Paham, Om" goda Alya
"Maap maap, becanda kok. Aslinya mah nggak om om tapi... Ngga jadi deh" ucap Alya gagap saat mendapati Gus Fatih memasang mimik wajahnya yang sangat sangat datar
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Novela Juvenilبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN