When Alfarazky Rifqi Al-Fatih, Said :
"Semua hal yang berdasarkan cinta itu memang indah, Maka jangan pernah sekali-kali kamu hiasi hal yang indah itu dengan perlakuan bejat tanpa ikatan yang sah"
~
Aleeya Dzakira El-Humayra, Also Said:
“Di dunia ini tidak ada cinta paling indah dan istimewa di dunia ini tanpa adanya doa yang saling bertautan diantara keduanya”
💐💐💐
Seusai acara akbar itu terlaksana, keluarga ndalem pun kembali ke kamar masing-masing begitupun dengan Gus Fatih dan Alya
"Besok jangan keluar kemanapun" ucap Gus Fatih tiba-tiba saat keduanya baru memasuki kamar
"Kenapa?"
"Saya tidak mau memamerkan kecantikan mu kepada siapapun lagi, cukup saya saja yang bisa menikmatinya"
"Trus?"
"Mulai besok dan seterusnya kamu harus pakai cadar"
"Saya belum siap, Gus. Lagian saya juga cuma punya 2 itupun juga kemarin dibeliin sama jenengan"
"Ini perintah, Alya"
"Gus, tapi ka-..."
"Wajahmu terlalu indah jika ku perlihatkan kepada mereka, Alya" ucap Gus Fatih dengan mendekati wajah Alya
Hingga bertemu lah tatapan mata diantara keduanya, Gus Fatih dengan warna mata coklatnya dan Alya dengan warna mata hitamnya
"Nurut, ya?" tanya Gus Fatih lembut dengan mengelus puncak kepalanya
Spontan Alya pun langsung menganggukkan kepalanya, ia seperti terhipnotis oleh suara lembut Gus Fatih dan jatuh ke dalam pandangan matanya
"Sudah, ya? ayo cuci muka dulu habis itu saya bacain surah Al-Mulk biar bisa tidur, hm?" tawar Gus Fatih lagi dan lagi-lagi Alya menganggukkan kepalanya
~
"Shodaqallahuladzim"
Gus Fatih mengelus kepala Alya yang kini berada di lengannya, tak lama kemudian Alya pun menatap kearah nya
"Kenapa belum tidur? nggak ngantuk, hm?"
"Alya mau cerita sama Gus nya" jawab Alya dengan menatap wajah Gus Fatih
"Habis cerita tidur tapi, ya?"
"He'em"
"Janji?" tanya Gus Fatih dengan memeringati nya dengan jari telunjuk nya
"Janji, Gus" jawab Alya dengan menyentuhkan jari telunjuk nya ke jari telunjuk Gus Fatih
Melihat itu Gus Fatih pun tersenyum kecil dan mengusap samping kiri kepala Alya dengan tangan kiri yang sedang digunakan bantal untuk nya
"Alya rasa Gus Fatih adalah jawaban dari doa-doa random Alya"
"Maksud kamu?" tanya Gus Fatih heran. Bisa-bisanya istrinya mengatakan hal itu kepadanya
"Gus Fatih pernah nggak ngirim surat buat perempuan di masjid, waktu itu setelah sholat dzuhur habis acara kajian"
Gus Fatih diam sejenak
"Afwan, ya? dulu saya pernah mengirim surat itu ke shaf perempuan, karena saat itu saya kira dia sedang putus asa karena hafalan surah Ar-Rahman"
"Tapi Wallahi, Alya. Baru pertama kali saya mengirim surat seperti itu kepada perempuan, maafkan saya, ya?" imbuh Gus Fatih
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Fiksi Remajaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN