Melihat itu Alya pun seketika diam ditempat dan langsung menundukkan kepalanya. Sungguh, gadis itu tak berani menatap mata pria yang kini berdiri di depannya, padahal pria itu tidak menatapnya melainkan menatap yang lainnya
Laki-laki yang berada di depan Alya itu sangat menjaga pandangan nya (gadhul bashar)
"Siapa yang mengizinkan mu memasuki kamarku?" tanya Gus Fatih dengan suara dinginnya
'Ummi.. tolongin Alya!!' batin Alya menangis dalam hati
"Alya, saya tanya sama kamu"
"A-a-anu, Gus, i-i-itu"
"Bicara dengan jelas"
"Umma... Eh, maksudnya Ning Aqilah tadi nyuruh saya ambil koko putih sama sorban trus disuruh ngasih ke-..." Alya menggantungkan kalimat belakang nya
"Ke siapa?" tanya Gus Fatih
"Ke jenengan"
"Apa kamu nggak bisa nunggu saya pulang dulu?" tanya Gus Fatih dan Alya pun hanya bisa diam. Lalu Gus Fatih mengucapkan lagi "
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰٓى اَهْلِهَاۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Demikian itu lebih baik bagimu agar kamu mengambil pelajaran. [QS AN-NUR AYAT 27]"
glek! Alya menelan ludahnya sendiri
"Afwan, Gus" ucap Alya
"Bist, bist!" bisik santriwati dari balik lemari yang sedang mengode Alya
Alya yang mendengar itu pun langsung mencari sumber suara dengan mengedarkan pandangannya, setelah ia tau ada yang mengode dirinya ia pun menatapnya
"Sini, mbak, sini!" bisik santriwati itu lagi dengan melambaikan tangan nya untuk mengajak Alya
"Gus, saya iz-.."
"Asal kamu tau, Alya. Kamu adalah perempuan pertama yang berani memasuki kamar saya, selain mahram saya"
"Untuk itu, beritahu saya siapa nama lengkap mu dan izinkanlah saya juga untuk menyebut namamu di sepertiga malam"
Deg!
"Alya permisi, assalamualaikum" pamit Alya yang langsung bergidik ngeri mendengar nya
"Tidak semudah itu kamu lolos dari saya alya, karena ini sudah menjadi nazar saya kepada sang pencipta rasa" ucap Gus Fatih setelah melihat kaki Alya pergi meninggalkan nya
~
Di dapur Alya langsung membuka kulkas dan meneguk air dingin itu tanpa berhenti sedetik pun, ia benar-benar takut akan perkataan gus fatih
"Mbak" panggil abdi ndalem dengan menepuk pundak Alya
"Asstaghfirullahaladzim" kaget Alya
"Mbak tadi bicarain apa sama gus fatih? kayaknya serius banget" tanya mbak-mbak yang tadi mengode Alya
"Gapapa mbak, cuma ditegur aja tadi" alibi Alya
"Emang ada orang negur ngomong panjang lebar kayak tadi?"
"Gus fatih ngomong panjang lebar?" sahut yang lain
"Njir, kok bisa?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Fiksi Remajaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN