Setelah kelahiran baby triple pada 6 tahun yang lalu, kini baby triple sudah bersekolah tingkat MI (madrasah ibtidaiyah)
"Assalamualaikum!! Inces pulangg!!" teriak Zeyanna kecil pulang dari sekolahnya
"Waalaikumsalam warahmatullah, Amma di meja makan, sayang!!" balas Alya yang kini menyiapkan makan siang
Kini keluarga inti dari Gus Fatih dan Alya saat ini bertemu di ruang makan, sesuai dengan kebiasaan keluarga itu jika saat kids tripl pulang sekolah, disaat itu juga Gus Fatih akan menjemput dan pulang untuk lunch bersama di rumah
"Assalamualaikum" salam Gus Fatih, Zayyan, dan Zaydan yang baru menyusul
Ketiga ikhwan itu pun menghampiri Alya dan salim kepadanya, tak lupa sebelumnya Zeyyana pun juga melakukan hal yang sama
"Ekhem!," dehem Gus Fatih keras saat mendapati Zeyanna hendak memakan dessert di kulkas
Semua mata tertuju pada mata Gus Fatih sekilas lalu kepada Zeyanna, gadis kecil yang merasa semua mata tertuju padanya pun membalikkan tatapan polosnya sembari menatap intens manusia yang berada di sekitarnya
Melihat putrinya yang kebingungan, Alya yang tak tega pun bertanya kepada putrinya "Zeze, udah cuci tangan sama kaki, nak?"
"Zeze mau nyoba deset(dessert) ini dulu, Amma"
"Boleh, Sayang... Tapi cuci tangan sama kaki dulu, hm?"
"Tapi-..."
"Ayo cuci tangan sama kaki dulu, Ze... A' Zay sama A' Zayd aja udah, masa Zeze belum" sela Zaydan
"Zayyan sama Zaydan mau dessert?" tawar Alya kepada dua putranya
"Ma-..."
"ENGGAK!! DESSET ITU PUNYA ZEZE!! CUMA ZEZE YANG BOLEH MAKAN!" tantrum Zeyyana sembari melayangkan tatapan tajam ke arah Amma, dan kedua A'a nya
"Zeze belum cuci tangan sama kaki, kan? ayo cuci tangan sama kaki dulu bareng sama Abba" bujuk Gus Fatih lembut
"Tapi nanti desset Zeze dimakan A'a" lirih Zeyanna sedih
"A'a ga makan dessert Zeze" ucap Zayyan kemudian
"Janji, A'?" tanya Ning kecil itu dengan menyodorkan jari kelingkingnya kepada sang A'a dan dibalas deheman singkat oleh sang empu
"Let's Go, Abba... Ayo Kita cuci tangan sama kaki" ajak Ning kecil itu kemudian
"Let's go Cinderella ku" balas Gus Fatih dengan mengandeng tangan mungil Zeyyana
Beberapa saat kemudian semua piring beserta nasi dan lauk sudah tertata rapi di meja makan, namun Abba dan Cinderella itu tak kunjung kembali
"Amma, Zayd mau minta dessert nya, boleh?"
"Boleh, Sayang... Sebentar, ya? Tunggu adik mu dulu, hm?"
"Adik sama Abba masih lama, Amma" rengek Zaydan manja
"Sabar, ya? sebentar lagi"
"Amma, tap-.."
Mendengar adiknya yang masih merengek pada sang Amma, Zayyan yang greget pun langsung memotong bantahan adiknya
"Innallaha Ma'ashobirin, Zayd!" peringat Zayyan kepada sang adik dengan mata elangnya
Mendengar itu Alya cengo beberapa detik, ia kaget saat melihat putra sulungnya memotong pembicaraan orang lain. Padahal Zayyan adalah tipikal anak yang selalu mendengarkan daripada menjelaskan, ia selalu mendengarkan dan jarang sekali memotong pembicaraan. Jangankan memotong pembicaraan, untuk bicara saja dirinya malas
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Fiksi Remajaبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN