DIA ISTRI SAH SAYA!

20.5K 924 17
                                    

    19.35, Ndalem ponpes Al-Fattah

"Fatih! ayo keluar nak, susul Baba mu ke panggung sudah ditungguin sama Baba mu disana" panggil sang Umma di depan pintu kamar Gus Fatih

"Iya, Umma" sahut Gus Fatih dari dalam

Melihat pintu yang berada di depannya tak kunjung dibuka oleh sang pemilik kamar, Ning Aqilah pun mulai mengomel

"Fatih, jangan buat jaddi dan jiddah mu nunggu, nak. Ayo keluar sekarang!!"

"Habis sholat isya' bukannya bantu dibawah, malah masuk kamar, ayo keluar!... Kalo masih nggak mau keluar, jangan salahin Umma kalo telinga kamu copot satu!" ancam Ning Aqilah

~Ceklek~

"Iya, Umma. Afwan" ucap Gus Fatih dengan wajah datarnya yang sudah menjadi ciri khasnya

"Dimana menantu, Umma? kenapa kamu sendirian di kamar?"

"Fatih nggak tau Umma, dari habis sholat isya' di masjid tiba-tiba belum balik lagi kesini"

"Kenapa nggak dicari?"

"Nanti kalo kangen sama Fatih juga bakal pulang sendiri"

"Yang ada malah kamu yang nggak bisa tidur kalo nggak ada Alya disamping kamu. Udah kamu cari Alya dulu, setelah ketemu baru ajak ke depan duduk bareng keluarga ndalem"

"Iya, Umma"

"Umma kasih waktu 5 menit, kalo masih belum ketemu, ikan peliharaan kamu yang di mansion, Umma lepasin!"

"Umma, tap-.."

"Nggak ada tapi tapian!" potong sang Umma yang langsung meninggalkannya

~

Beberapa menit telah berlalu, acara di panggung yang berdiri di tengah lapangan luas pesantren Al-Fattah itu sedari tadi terlihat sangat meriah dan ramai.  Bukan hanya santriwan dan santriwati yang turut meramaikan tapi acara sholawatan yang berkedok syukuran atas kepulangan umroh keluarga Elfathan itu juga dikunjungi banyak orang. Mulai dari sekitar bahkan luar kota

Dan setelah sekian lama Gus Fatih mencari Alya kesana kemari tapi tak kunjung ketemu, maka ia pun memutuskan untuk menaiki panggung dan duduk diatas bersama sang Baba dan Jadda nya

"Alhamdulillah, niki sampun nggih acara ne?" tanya Kyai Syakir yang bertanya kepada semua orang yang menyaksikan acara itu

"Dereng!!" jawab semua orang dengan serentak

"Ajengge nyuwun nopo malih niki?" tanya Gus Rafka

Sontak semua orang tiba-tiba diam karena bingung mau minta acara apa lagi dimalam itu, karena sesi acara itu sudah sholawat bersama, ceramah, sesi tanya jawab pun ada. Hingga akhirnya ada ibu-ibu paruh baya berkerudung syar'i berdiri dari barisanya, sontak semua mata tertuju padanya

"Gus, Gus!! Yai, yai!! Kulo!!, Kulo!!" teriak ibu-ibu dengan semangat 45 nya

"Kang, tolong itu ibunya dikasih mic" perintah Gus Rafka kepada salah satu panitia

"Nggih, Gus" patuh sang panitia, dan langsung memberikan mic kepada ibu-ibu yang memiliki semangat 45 itu

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Gus" salam sang ibu yang sudah mengunakan mic nya

"Waalaikumsalam warahmatullah hiwabarakatuh, Bu" jawab Gus Rafka

"Gus, boleh saya tanya?"

"Tafadholly, Bu. Tapi bukanya tadi sudah ada sesi tanya jawab ya? kenapa baru tanya sekarang?" tanya Gus Rafka penasaran

EL-FATIH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang