"Saya lebih rela kamu pulang ke Rahmatullah terlebih dahulu, daripada saya harus lihat kamu menderita di dunia ini karena saya poligami"
-Alfarazky Rifqi Al-Fatih-
🦢🦢🦢
"Gak!" potong Gus Fatih dengan wajahnya yang mulai datar dan suara dinginnya
"Kamu nyuruh Mas poligami? Mas pulang ngimamin sholat di Ponpes aja kamu puasa ngomong sama Mas" imbuh Gus Fatih lagi
"Ih dengerin dulu-..." pinta Alya terpotong
"Istri saya cuma satu, dan akan tetap satu yaitu Aleeya Dzakira El-Humayra bintu Al-Fahri" tegas Gus Fatih yang mulai dengan bicara logat formalnya
Bahkan Alya sampai bisa merasakan flashback jika saat ini percakapan keduanya seperti pengantin baru yang masih malu-malu
"Ih, padahal kan Alya mau punya pahala banyak dan jaminan surga"
"Meraih surga ga harus nyuruh saya poligami, Alya. Dengan kamu nurut sama Mas itu saja kamu bisa masuk surga dari pintu manapun!"
"Alya cuma mau punya temen, biar kalo ditinggal Mas Alfa, Alya, nggak kesepian.. Trus biar Alya juga nggak ganggu atau repotin Mas Alfa pas dakwah juga"
"Saya suka kamu repotin, saya suka kamu gangguin, tidak ada kata repot atau ganggu di dalam kamus saya untuk kamu, paham?"
"Gamau tau pokoknya Alya mau Mas poligami, titik! Ini permintaan anak kita, Mas"
"Emang sejak kapan, ada ibu hamil ngidam poligami?"
Mendengar itu Alya memutar bola malas "dunia ini tuh luas tau, Mas. Diluar sama jelas ada lah, bumil ngidamnya gini... Kalaupun nggak ada itu berarti aku yang menciptakan ngidam poligami"
Sontak mata elang Gus Fatih langsung menghunus ke mata Alya, bahkan mata elang Gus Fatih hari ini lebih tajam dari sebelum-sebelumnya "kamu bisa nggak kalo ngidam tuh yang bermanfaat?"
Mendengar itu Alya dengan hati nya yang mulai menciut, rasa gentar sudah menyelimuti dirinya, namun dia tetap harus mengatur mimik wajah dan tubuhnya agar terlihat biasa saja "bermanfaat kok ini Alya ngidamnya"
"Apa manfaatnya? kamu sakit hati? trus saya dapat dosa, gitu ta?"
"Enggak, Alya nggak bakal sakit hati, kok"
"Kamu bilang apa tadi? nggak bakal?... Kamu setiap minggu saja ngambek sama saya minimal 10 kali... Itu juga sebabnya karena saya jadi imam di ponpes, trus yang kedua saya digodain akhwat pas di kajian, belum lagi masalah kesalahan saya yang suka teledor, atau kadang kamu salah tapi kamu yang marah sama saya"
"Kok jenengan jadi sambat ngeten (mengeluh gini)? jenengan nelongso(susah) ta nikah kalih kulo?" tanya Alya kini yang mulai menggunakan bahasa jawa layaknya hubungan Santriwati dan Gus
"Asstaghfirullahaladzim... Mboten ngoten, Zaujati ku,"
"Ah udahlah, emang paling bener jadi istrinya Chen Zheyuan aja sama Pbai aja minta apa-apa langsung diturutin, udah ganteng, peka, pengertian, penyay-..."
"Berani sekali kamu puji laki-laki jelmaan itu di depan saya"
"Hih, enak aja laki-laki jelmaan... Asal Mas Alfa tau, ya? mereka tuh dah lama jadi pacar Alya... Bahkan, sebelum kita bertemu, mereka itu udah jadi penyemangat Alya, dan akan tetap seperti itu se-la-ma-nya" jawab Alya dengan mengeja kalimat terakhir nya
"Usia kandungan kamu hari ini sudah masuk 5 bulan, kan?" tanya Gus Fatih dengan senyum tipisnya menandakan sesuatu keburukan
"Iya, Mas Alfa lupa?"
![](https://img.wattpad.com/cover/354772098-288-k68133.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-FATIH (END)
Novela Juvenilبِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ANAK NYA NADHIELFATHAN