11 - Confrontation

965 28 0
                                    

Mohon memberi dukungannya dengan memberi vote dan follow akun author ❤️❤️





Arya

Aku sama sekali tak menyangka jika Nadia mulai berani menyerangku dan memasang mimik muka menantang. Dia secara tiba-tiba menyuruhku menceraikan Soraya padahal itu adalah hal yang hampir tidak mungkin. Perlawanan Nadia tidak bisa ku biarkan begitu saja dan aku harus kembali merayunya. Akan ku buat Nadia kembali mempercayaiku dan tidak lagi melakukan segala bentuk perlawanan padaku. Meskipun aku memang menyatakan Nadia sebagai hak milikku namun saat ini posisi Nadia mau tak mau baru bisa menjadi istri simpananku saja. Ayolah kenapa Nadia malah seperti ini padahal sejauh ini aku sudah bersikap adil.

Tapi cepat atau lambat aku memang akan menjadikan Nadia sebagai satu-satunya namun tentu saja tidak bisa dalam waku dekat. Mungkin saja Nadia begini karena dia cemburu melihatku bersama Soraya kemarin sehingga aku harus mencari cara agar Nadia kembali percaya jika aku mencintainya.

"Maaf sayang tapi cepat atau lambat kamu pasti akan menjadi nyonya Yudhistira seutuhnya tapi aku mohon supaya kamu bersabar.." ucapku membujuknya sambil menciumi tangannya yang lembut.

"Yaudah kalo gitu..."

Nadia hendak pergi dan melepaskan tanganku ini namun aku segera memeluknya dari belakang dan mengusap perutnya. Karena saat ini Nadia mengenakan crop top tentu saja sentuhanku memudahkan segalanya. Nadia saat ini sedang cemburu dan merajuk maka salah satu cara agar dia kembali tenang adalah bercinta dengannya. Aku harus membuat dia merasa yakin jika cinta ini memang hanya untuknya semata.

Dari belakang aku mulai menciumi lehernya kembali serta tanganku mulai mengembara kemana-mana. Ternyata caraku ini berhasil karena Nadia mulai mendesah dan tanpa membuang banyak waktu aku segera membuatnya melayang ke awang-awang dengan sentuhanku yang lihai. Karena aku hafal betul dimana titik sensitif Nadia maka dengan mudahnya Nadia mendesah.

"Ah Mas Arya.."

Aku mulai menyeringai melihat respon Nadia yang tampak pasrah dengan sentuhan ini dan Nadia mulai merespon dengan mengelus rambutku bahkan dia mulai menggigit bibirnya sendiri sangat seksi. Tentu saja aku merasa puas karena metode ini berhasil dan tidak ada lagi perlawanan yang dia berikan padaku. Lihatlah Nadia tidak akan bisa melawanku bahkan kini dia malah menyerahkan tubuhnya agar kembali aku sentuh. Aku menuruti permintaannya dengan mencium lehernya yang wangi vanila.

"Mas Arya....."

"Teruslah sebut namaku Nadia karena percintaan kita akan lama!" Ucapku berbisik nakal.

Setelah puas menjamah tubuhnya tentu saja aku belum mau berhenti karena kini sentuhanku semakin gila dan intens. Tidak akan ku biarkan Nadia berhenti menyebut namaku dan aku akan terus membuatnya menjerit dan mendesah. Dengan bangga aku berucap dalam hati kalau Nadia tidak akan pernah menang melawanku.

Saat suasana makin panas tentu saja kami berhasil bercinta lagi dan saling mendamba satu sama lain. Seperti yang ku duga kalau Nadia terlihat sangat menyukai sentuhanku dan dia terlihat pasrah. Pipinya memerah dan mulutnya terbuka sehingga aku semakin dibuat gila olehnya.

"Ohh....Ahh..."

Aku mencium bibirnya dengan penuh hasrat dan rasa lembut nan manisnya begitu membuatku ketagihan. Sayangku andai kau sadar kalau dirimu ini begitu membuatku seperti binatang buas. Kau begitu cantik, mempesona dan penuh gairah. Rasanya aku makin hari makin jatuh dalam pesona Nadia yang memabukan. Bahkan berkali-kali aku meminta maaf dalam hati pada Soraya karena hasratku lebih menggebu pada Nadia daripada pada istri pertamaku.

Kulitnya sangat lembut dan harum, sedangkan tubuhnya begitu rapuh sehingga aku ingin Nadia hanya menjadikanku sebagai sandarannya. Tanpa terasa aku tak bisa berhenti dan kami terus mencari surga dunia yang bersifat semu. Bahkan tubuh Nadia sudah penuh bercak merah dan bibirnya membengkak namun hasratku malah tak kunjung padam.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang