Secret Wife

1 - Meet my ex

Mohon memberikan dukungannya.....

Arya

Memiliki wajah tampan bak Dewa Yunani, mapan, istri cantik dan anak yang pintar juga menggemaskan membuatku terlihat sangat sempurna. Ya.. aku Arya Yudhistira pemilik Yudhistira Grup yang sukses di usia muda. Tentu saja selain kaya aku pun memiliki rumah tangga harmonis dan sudah menikah selama 5 tahun. Semua orang tentu saja iri denganku karena begitu beruntungnya aku memiliki semua itu.

Saat ini aku sudah memiliki anak laki laki berusia 3 tahun bernama Zain Yudhistira. Meski masih kecil namun Zain memiliki otak yang jenius bahkan dia sudah mampu baca, tulis dan berhitung. Tentu saja aku merasa bangga dengan kehebatan puteraku padahal dia masih balita.

Istriku Soraya Yudhistira juga merupakan sosok yang cantik dan sempurna. Dia benar benar definisi istri ideal karena selain cantik, pintar, Soraya juga sosok keibuan. Soraya memiliki rambut panjang dengan warna blonde yang membuatnya terlihat makin memesona.

Sayangnya meski kehidupanku ini sangat sempurna, ada satu hal dalam hidupku yang kurang. Aku dulu sempat berpacaran dengan seorang gadis cantik yang lemah lembut dan sangat menyukai bunga. Sayangnya kami harus berpisah karena bencana gempa di Kota Yogyakarta, padahal sejujurnya aku.. masih belum bisa melupakannya. Bahkan sudah 5 tahun berlalu tapi aku masih belum bisa berjumpa lagi dengan dirinya padahal selama ini aku belum berhenti mencarinya.

Tentu saja aku mencoba iklas dan melanjutkan hidup jika memang dia telah meninggal. Bahkan aku kini sudah berstatus sebagai suami orang.... yah meskipun sesekali aku memimpikan dia dan merindukannya.

"Sayang.. kamu jangan lupa kalau besok itu hari ulang tahunku.." ucap Soraya membuyarkan lamunanku dan saat ini kami tengah berpelukan di balkon kamar.

"Ah.. iya maaf aku hampir lupa sayang.." balasku singkat.

"Aku jadi gak sabar hadiah apa yang mau kamu kasih ke aku..." ucap Soraya sambil tersenyum cerah.

Aku sendiri tak menjawab perkataan Soraya dan hanya memeluknya sambil mengusap rambut panjangnya. Sepertinya besok aku harus ke toko bunga untuk membeli hadiah untuk istriku. Yah Soraya kan sejak dulu sangat menyukai bunga bahkan dia mengoleksi bebeberapa jenis bunga di halaman belakang rumah.

...............................

Esoknya aku disibukkan dengan berbagai agenda yang padat apalagi perusahaan yang diwariskan secara turun temurun ini sangat sukses dan memiliki banyak cabang. Tentu saja Soraya seringkali mengeluh karena waktuku bersamanya sangat singkat karena aku merupakan sosok yang workaholic. Ayolah pekerjaanku sebagai CEO tidak mudah apalagi cabang perusahaanku sangat banyak!

Aku memang ambisius dalam bekerja bahkan tidak cuma mengelola bisnis di bidang broadcast, aku pun melebarkannya ke hal lain seperti bisnis properti sampai bisnis kelapa sawit yang omzetnya besar. Hal itu kulakukan tentu saja demi masa depan Zain yang cerah karena aku sebagai ayah tidak mau anak-anakku dan turunanku hidup miskin. Semua ini untuk masa depan mereka yang lebih baik!

Saat ini aku sedang melaksanakan rapat penting dan membahas pertemuan yang akan dilakukan dengan perwakilan perusahaan Chavran. Ya.. agar bisnisku semakin kuat tentu saja aku harus bekerjasama dengan perusahaan lain salah satunya PT Chavran yang sukses besar di bidang minyak bumi.

"Tolong kalian revisi lagi proposal dan presentasi untuk kerjasama dengan PT Chavran besok, saya tidak mau lagi ada kekurangan seperti ini...." ucapku mengeluh setelah salah satu pegawai mempresentasikan proposalnya.

"Baik Pa Arya.. kami akan segera merevisinya dan kami usahakan selesai sebelum besok..." balas Anton si pegawai berprestasi di perusahaanku.

Tentu saja hanya orang-orang tekun dan cerdas yang bisa masuk perusahaanku. Terlebih aku merupakan sosok yang perfeksionis, kesalahan sedikit saja dapat membuatku kesal. Karena suasana perusahaan yang disiplin, perusahaanku pun pernah mendapatkan penghargaan dan menjadi teladan bagi perusahaan lain. Semua ritme ini tak boleh berubah atau melenceng sedikitpun karena bisa membuatku berubah jadi CEO yang menyebalkan.