Mohon memberikan komen dan vote nya......
Nadia
Tamparan yang Soraya berikan membuat pipi ini terasa sangat ngilu. Tapi aku bukanlah seorang perempuan lemah sehingga aku langsung membalasnya saat itu juga. Dia pikir dia siapa? Hanya karena menjadi istri pertama Mas Arya jadi bisa bersikap sewenang-wenang gitu kepadaku?
Mas Arya tampaknya sangat ketakutan aku kabur sehingga berkali-kali dia berusaha meyakinkanku soal perasaannya. Namun mulai saat ini aku akan bersikap tegas, jika Mas Arya masih tak bisa memilih antara aku dan Soraya maka aku memutuskan akan mundur. Aku tak mau hidup terus-terusan menjadi yang kedua karena itu sangat melelahkan. Terlebih ucapan cinta Mas Arya padaku akan terungkap apakah memang betulan cinta atau omong kosong belaka.
Mas Arya terus menciumku kasar dan agresif setelah pulang dari restoran sehingga dengan segera aku enyahkan dahulu rencana-rencanaku di masa depan dan akan membuatnya melayang ke nirwana malam ini. Aku tahu beberapa hari yang lalu Mas Arya ingin kami bercinta hanya saja aku tak merespon sehingga akhirnya dia menyerah. Namun karena hari ini aku membalas cumbuannya maka aku sangat yakin Mas Arya akan segera melepas pakaianku dan melakukan kegiatan intim yang menguras tenaga semalaman.
Aku melepas bibirku duluan dan mendorongnya untuk terlentang. Aku membuka pakaianku sendiri sambil berdiri didepannya. Mas Arya terlihat sangat menyukainya apalagi kini aku duduk di perutnya begitu nakal hingga Mas Arya terlihat mulai tersenyum puas.
"Very sexy baby..."
Setelah itu kami mulai bercinta dengan penuh gairah hingga ku rasakan semua bagian tubuhku disentuhnya agresif. Mas Arya menyentuhku kasar tapi aku berusaha menandinginya. Dengan sekuat tenaga ku jambak rambut Mas Arya dan mencium bibirnya penuh hasrat. Bahkan aku sudah tak peduli saat bibir ini kebas saking lamanya kami berciuman.
Dengan tatapannya yang penuh kabut Mas Arya menggendong tubuhku menuju kamar mandi. Lalu dengan kucuran shower yang dingin kami mulai lagi saling menghangatkan tubuh lagi begitu terus sampai pagi tiba.
....................
Beberapa hari kemudian Mas Arya akhirnya kembali ke rumah Soraya. Sebelumnya dia memelukku sangat erat dan terus-terusan mencium pipiku. Mas Arya bilang dia harus menyelesaikan masalah ini dengan Soraya dan aku hanya menganggukan kepala. Lagi pula aku tak punya keinginan untuk mencegahnya pulang ke rumah istri pertamanya.
"Udah sana cepet berangkat!!" aku menyuruhnya segera pergi karena dia masih saja belum berhenti mencium pipiku.
"Aku bakal segera kembali sayang.." balasnya terlihat sedih.
"Iya... sana ah.." aku mengusirnya segera.
Aku tersenyum dan melambaikan tangan saat Mas Arya mulai melajukan mobilnya. Setelah mobil Mas Arya semakin jauh senyumku mulai luntur. Aku sudah memutuskan pergi dari rumah ini bersama Bi Yati. Akan ku buktikan jika aku bisa bersikap sangat tegas pada Mas Arya, beruntung tampaknya Mas Arya tidak menyadari rencanaku ini.
"Nadia kamu yakin dengan keputusan ini?" Tanya Bi Yati memastikan.
"Iya bi ayo kita packing secepatnya dan segera pindah" balasku buru-buru.
Setelah itu aku meminta bantuan jasa pindahan untuk membantu membawa barang-barang kami. Tampaknya butuh waktu yang lumayan lama untuk membawa semua ini. Yah barangku memang sangat banyak apalagi semua properti di toko bunga pun ikut ku bawa juga.
"Kalau Arya cariin kita gimana Nadia?"
"Ya gapapa memang itu tujuan aku kok!!!"
Dengan segera aku mengemas barang bawaan dan rencananya sementara waktu aku dan Bi Yati akan tinggal di apartemen. Beruntung kemarin-kemarin aku menemukan apartemen yang letaknya di daerah pinggiran Depok dengan harga yang lumayan murah sehingga Mas Arya pasti tidak akan mudah menemukanku. Selain itu aku juga sudah memindahkan semua uangku dalam tabungan emas serta rekening baru dan menonaktifkan rekening pemberian Mas Arya. Mulai hari ini aku akan menjauh darinya meskipun aku sedikit sedih karena toko bunga akan tutup untuk sementara waktu.
Aku berangkat dengan taksi dan barang bawaan telah dibawa oleh sebuah agen pindahan. Sebelum berangkat aku meminta maaf dan memberi uang pesangon pada supirku karena dia harus berhenti bekerja. Ini adalah keputusan besar yang harus ku ambil demi kewarasan mentalku selama ini.
......................
"Dia pasti bakalan nyariin kamu Nadia..."
"Biarkan aja bi aku lelah dengannya lebih baik aku istirahat sejenak...."
Setelah tiba di apartemen baru dan membereskan barang-barang kami kini aku dan Bi Yati duduk di balkon apartemen sambil menikmati secangkir teh. Perasaanku terasa jauh lebih tenang sekarang karena tak lagi memikirkan pernikahan bersama Mas Arya yang menyesakan dada. Kalaupun aku harus menjadi janda muda itu sama sekali tak buruk apalagi uang yang diberikan Mas Arya masih sangat banyak. Yah status janda dengan uang yang banyak tidak seburuk itu kok!!
Aku pun sudah mengganti nomer ponsel bahkan semua akun media sosialku sudah dihapus. Aku akan benar-benar menghilang dari Mas Arya dan entah kenapa membayangkan dia yang sedang kalut sudah membuatku puas. Suruh siapa memberi harapan palsu padaku dan mengiming-imingiku menjadi satu-satunya!!!
Keesokan harinya aku dan Bi Yati berbelanja ke pasar tradisional dekat apartemen. Rencananya hari ini aku akan memasak pepes jamur dan ayam cabe ijo. Berbelanja di pasar tradisonal membuatku bertemu banyak ibu-ibu yang ramah terlebih harganya pun lebih murah daripada berbelanja di swalayan.
"30 ribu aja ya bu harganya jangan mahal-mahal!" Aku memohon dengan sangat.
"Yo ndak bisa nduk.. ini sudah yang paling murah..."
"Saya beli jamur sama bumbu rempah-rempahnya 50 ribu deh gimana?" Ucapku terus menawar.
"Yoweslah tak bungkus..."
Aku merasa begitu senang bisa menawar harga dengan murah. Tak terasa waktu sudah siang dan kami pun memutuskan pulang. Namun dalam perjalanan aku melihat ada yang menjual telur gulung. Dulu saat masih berpacaran dengan Mas Arya aku seringkali membeli telur gulung dalam jumlah yang banyak karena Mas Arya sangat menyukainya. Meski dia mengatakan telur gulung adalah makanan rakyat jelata tapi waktu itu Mas Arya makan dengan lahap. Dengan helaan nafas panjang aku berusaha melupakan masa lalu itu. Ini baru dua hari aku menjauh darinya tapi aku sudah rindu.....
Aku harus kuat dan tidak boleh lemah.. aku harus menjadi wanita yang berprinsip dan tidak mudah kalah oleh keadaan. Lagipula kalau dia memang cinta pasti bisa bersikap tegas dan mau memilih. Walaupun bisa saja aku tidak dipilih olehnya tapi sudahlah aku tak mau memikirkannya. Yah statusku yang hanya istri siri jelas sangat lemah....
Selain itu aku merindukan Panji.. bocah kecil itu sedang apa ya? Apa aku hubungi saja mereka duluan? Lagipula aku yakin Mas Ian tak tahu soal hubunganku dengan Mas Arya.
"Halo siapa ini?" Mas Ian mengangkat panggilanku dengan segera.
"Mas Ian ini aku Nadia!! " ucapku antusias.
"Nadia kamu kemana aja? Toko bungamu juga tutup terus!!!"
"Maaf Mas Ian aku udah gak diJakarta lagi.. gimana kalau Mas Ian dan Panji datang ke tempat tinggal baruku?" Ucapku menyesal.
Ku dengar Mas Ian tampak antusias saat aku mengundangnya datang ke tempat baruku. Ya... saat ini aku tak ada waktu untuk bersedih lebih baik aku mencari cara untuk menyibukan diri.
Setelah memberitahu dimana aku tinggal sekarang, aku menyusul Bi Yati ke dapur dan membantunya memasak. Ah... aku jadi penasaran bagaimana respon Mas Arya saat aku pergi meninggalkannya.....
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife
عاطفيةArya merupakan seorang pengusaha sukses yang ternyata memiliki istri simpanan