Secret Wife

13 - Trouble has come

Mohon memberikan vote nya!!

Arya

Tampaknya aku harus mulai bersiaga karena Nadia mulai melakukan perlawanan. Apalagi dia malah memintaku untuk pulang 3 hari dalam seminggu ke rumah kami. Aku sama sekali tidak menyangka jika Nadia selicik ini karena dia memaksaku menuruti kemauannya saat aku sedang dalam kondisi ingin dipuaskan. Tentu saja aku langsung mengiyakan keinginannya apalagi dia terus menggodaku dengan mengelus dadaku dan mempertontonkan tubuh indahnya yang membuatku menggila.

Aku paling lemah saat Nadia menggodaku dan aku berubah menjadi seperti kerbau yang dicucuk hidungnya. Para wanita memang seberbahaya itu bagi kaum pria bahkan kami para pria akan bertekuk lutut mengikuti semua kemauan wanita jika sudah tergila-gila padanya. Terlebih Nadia mengancam tidak akan memberiku jatah dalam waktu yang lama jika aku tidak pulang selama 3 hari seminggu.

Karena tidak sanggup berpuasa dalam waktu yang lama tentu saja aku pasrah dan mengikuti kemauan Nadia. Bahkan aku terus memikirkan sebuah cara agar Soraya tak curiga jika di kemudian hari aku sering tak pulang ke rumah. Entahlah rasanya kepalaku sangat pusing padahal aku hanya mempunyai dua istri, bagaimana jika aku memiliki istri 4? Bisa-bisa kepalaku botak karena sangat pusing mengaturnya. Tapi aku harus tenang dan tidak boleh menomorsatukan emosi dalam menghadapi kedua istriku.

"Pak Arya sepertinya Pak Adrian ingin menghentikan kerjasama dengan perusahaan kita karena perusahaan kita pernah terjerat kasus korupsi....."

Saat ini seperti biasa aku bekerja di kantor namun kabar tak mengenakan ini mulai membuatku terheran-heran. Bagaimana bisa perusahaan Adrian takut rugi saat bekerjasama dengan perusahaanku padahal aku memiliki banyak anak perusahaan di berbagai sektor yang sukses. Cih dia ini bercanda apa? Sungguh membuatku tak habis pikir.

"Apa maksud kamu sejak kapan perusahanku punya kasus korupsi?"

"Ini karena penyalahgunaan dana oleh mertua anda Pak Arya dan ini merupakan aib yang sulit hilang di Yudhistira Grup...."

"Sial sekali!! Bagaimana bisa dia tiba-tiba menghentikan semua ini hanya karena sebuah gosip dan korupsi pun terjadi bukan atas kemauanku!"

"Maafkan saya pak Arya tapi saya hanya menyampaikan pesan dari Hutabarat Grup" balas sekertarisku takut.

Aku mulai memijit kepala karena Adrian bisa-bisanya menghentikan kerjasama ini secara sepihak. Bahkan dia sama sekali tidak bilang dulu kepadaku padahal kami sudah berteman cukup lama. Ternyata dalam bisnis tidak ada pertemanan yang tulus dan sebagian besar hanya peduli kepada uang, uang dan uang saja. Ini tidak boleh dibiarkan begitu saja atau kerugian perusahaanku akan semakin besar.

Tapi aku sama sekali tak menyangka dibalik imej adrian yang ramah ternyata dia cukup tegas juga. Aku sama sekali tidak boleh meremehkannya dan bisa-bisanya dulu pernah menganggap Adrian lawan yang tidak sebanding denganku.

Di saat mulai mencari cara supaya bisnisku tetap berhasil dan meminimalisir kerugian, Soraya meneleponku dan menyuruh untuk menjemput Zain di sekolah karena dia sedang arisan. Bisa-bisanya dia begini padahal suaminya sendiri sedang sibuk bekerja. Tapi aku tidak tega jika Zain tak ada yang menjemput ke sekolahnya sehingga aku terpaksa menuruti permintaan Soraya. Ayolah apa arisan lebih penting daripada anak sendiri?

Zain merupakan anak yang pintar dan lucu. Meski usianya baru 3 tahun tapi dia sangat bersemangat sekolah bahkan wali kelasnya di playgroup pun mengaku jika Zain terlalu cerdas dan dewasa untuk anak-anak seusianya. Meski merasa bangga dengan pencapaian Zain namun aku tetap cemas karena Zain harusnya banyak bermain di usianya yang masih balita bukannya dijejali banyak les.

Ini semua tentu saja ulah Soraya yang terlalu takut jika di masa depan Zain tidak kompeten. Padahal aku tidak mau Zain bernasihb sama sepertiku yaitu terlalu banyak belajar dan les sehingga tidak bisa menikmati hidup dengan baik. Beruntung kedua orang tuaku kini tidak lagi ikut campur dengan urusanku dan mereka masih berada di luar negeri menikmati bulan madunya di usia senja. Semoga saja mereka takkan pulang dalam waktu yang dekat.