Mohon memberikan dukungannya.....
Nadia
Saat aku mendekam diri di kamar, tak lama Mas Arya mulai pergi meninggalkanku begitu saja. Aku menangis karena merasa kesal dan selalu menjadi pihak yang tidak berdaya. Harusnya rencana ini berhasil dan mereka berdua segera pisah tapi perlakuan kasar Mas Arya padaku membuat hati ini teriris. Kalau memang Mas Arya mencintai istri sahnya kenapa dia menikahiku? Apa menurut dia aku ini ban serep? Kenapa dia egois sekali dan tidak mau memilih antara aku dan Soraya. Sungguh perasaanku sangatlah sakit.......
Sepanjang hari aku hanya menangis dan tak keluar kamar hingga Bi Yati mulai cemas dan terus memintaku untuk keluar. Pria berengsek itu tidak akan ku biarkan hidup tenang bersama Soraya dan aku sudah berikrar akan maju terus apapun konsekuensinya. Sudah kepalang basah aku ingin menghancurkan rumah tangganya lebih baik aku jangan mundur.
"Nadia inget kewarasan adalah hal yang utama meskipun kamu sakit hati.. ingat kamu itu layak bahagia!!!"
Akhirnya setelah isya aku keluar kamar dan makan masakan Bi Yati dengan lahap. Menangis membuatku lapar dan kehilangan banyak energi. Bi Yati menasihatiku dan ucapannya memang benar seharusnya aku tidak lagi bersikap rapuh dan menjadi budak cinta. Aku harus kuat dan kalau memang aku harus melepaskan Mas Arya ya sudah. Toh aku belum juga hamil dan tabunganku sudah sangat banyak untuk menjalani hari-hari tanpa Mas Arya. Beruntung selama ini aku mengalokasikan dana dalam sebuah investasi dengan begitu aku takkan hidup miskin meski Mas Arya bukan lagi suamiku. Perlahan otak ini mulai terbuka dan mulai berpikir logis...
"Bibi bener.. sudah seharusnya aku tidak bersikap lemah.. aku harus bangkit!!!" Ucapku berapi-api.
"Kalau Arya gak bisa menjadikanmu istri yang diakui negara maka cari aja pria lain!!"
Sambil terus menikmati masakan Bi Yati yang sangat sedap otak ini mulai berpikir. Disini pihak yang sangat dirugikan tentu saja aku dan karena kebodohan ini aku mau dinikahi siri seperti ini bisa menyebabkan anak dan keturunanku kesusahan. Kasihan sekali anakku kalau harus hidup tak diakui negara.
Aku tidak bisa pasrah.. aku harus melakukan sesuatu entah meminta cerai atau menghancurkan rumah tangga Soraya dan Mas Arya. Sehingga dalam hati aku mulai deklarasikan perang bersama Mas Arya dan aku sudah tak peduli lagi soal cinta.
...................
"Hai Nadia.. aku pesen lagi satu karangan bunga tulip ya.."
Esok harinya Soraya datang bersama Mas Arya ke toko bunga. Tampaknya mereka sudah baikan dan Mas Arya terus menghindari tatapanku. Cih di depanku saja dia terlihat seperti sangat mencintaiku begitu juga di depan Soraya dia terlihat bucin akut, memang buaya darat yang menyebalkan!!
"Baik mba silakan tunggu di ruang eksekutif.. oh ya mba sama mas mau minum apa?" Ucapku masih berusaha ramah.
"Saya teh biasa dan Mas Arya teh chamomile saja...."
Dalam hati aku tertawa karena sebenarnya akulah yang sangat menyukai teh chamomile. Namun entah bagaimana caranya mas Arya juga menyukai teh tersebut. Dengan senyum manis aku menghidangkan mereka teh dan karangan bunga pesanan Soraya sudah dibuat oleh karyawanku.
"Saya senang kalian terlihat akur mba...."
Aku menekankan kata akur dengan harapan Mas Arya sadar dengan sinidiran ini. Mas Arya memberiku suatu kode tapi aku sungguh tak peduli. Sudah di bilang aku tidak mau mundur lagi untuk berperang dengannya!!
"Doakan pernikahan kami baik-baik saja Nadia.. karena kini banyak pelakor tengah berkeliaran!!"
"Wah memang betul mba Soraya harus banyak hati-hati karena pelakor biasanya sulit untuk dikalahkan...."
![](https://img.wattpad.com/cover/353245582-288-k485064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife
RomanceArya merupakan seorang pengusaha sukses yang ternyata memiliki istri simpanan