19 - What must i do?

748 23 6
                                    

Mohon memberikan dukungannya berupa vote dan komen......





Arya

Salah satu caraku menghilangkan stres karena pekerjaan yang padat selama ini adalah dengan bercinta dengan Nadia. Dia sangat memabukan bahkan jauh lebih memabukan dari alkohol dan narkoba sekalipun. Sehingga saat kami honeymoon aku tidak mau membuang banyak waktu dan terus bercinta dengannya sampai seharian tiada henti.

Ku akui Nadia semakin hebat dari hari ke hari sehingga aku merasa bangga padanya. Bahkan saat Nadia dengan nakalnya meminta izin ingin memimpin permainan aku kabulkan permintaannya. Padahal dulu dia hanyalah wanita yang polos namun kini semua kepolosannya sudah hilang.

Sejujurnya aku merasa heran ketika Nadia meminta supaya mataku ditutup saat kami tengah bercinta. Tapi aku menuruti perintahnya dan rasanya diriku menjadi gila karena permainan Nadia yang lambat. Aku ingin bergerak dengan cepat dan dalam namun karena Nadia yang memimpin aku mencoba menahan diri. Namun entah kenapa di tengah-tengah dia membuka penutup mataku hingga akhirnya aku yang kembali memimpin permainan kami yang panas ini.

Bagiku Nadia sangatlah indah dan mirip dengan bunga tulip yang sangat menenangkan hati. Aku merasa sangat bersyukur bisa memilikinya meskipun ada rasa bersalah di hati karena hanya bisa membuatnya menjadi istri simpanan. Kondisi ini sebenarnya sangat merugikan Nadia dan anak kami nantinya karena pernikahan kami hanyalah pernikahan siri. Meski begitu tetap saja ego di dalam diriku yang menang dan tidak mau melepas salah satu dari mereka.

Saat merasa puas dengan percintaan kami yang kesekian kalinya Nadia tertidur karena kelelahan. Namun saat aku bersiap untuk tidur juga tiba-tiba Soraya menelepon. Tapi yang membuatku sangat kaget dia bilang aku selingkuh. Suaranya serak dan tampaknya Soraya menangis keras. Aku mencoba tenang dengan terus berbohong jika selama ini tak selingkuh dengan siapapun namun Soraya tampaknya tak percaya. Dengan helaan nafas kasar aku tutup teleponnya dan yakin jika ini semua ulah Nadia.

Aku marah dan kalut saat ini karena tak tahu apa langkah yang harus ku pilih selanjutnya agar Soraya kembali percaya padaku. Tapi melihat Nadia yang tidur dengan tenang dan cantik membuatku sedikit luluh. Aku tidak mengerti bagaimana bisa Nadia tetap terlihat cantik saat tidur. Sehingga tanpa sadar aku mulai menciumi wajahnya dan memeluknya erat sampai tertidur pulas.

Tapi emosiku tentu saja belum mereda karena esoknya aku memutuskan untuk menghiraukan Nadia karena kesal. Dia terlalu gegabah dan aku tidak boleh menganggap Nadia sepele. Namun emosiku yang tak bisa ditahan lagi malah membuat Nadia marah dan berakhir dia mengunci diri di kamar.

"Nadia keluarlah aku minta maaf jangan marah lagi..."

Aku terus mengetuk pintu kamar tapi Nadia tidak juga merespon. Tentu saja ada sedikit rasa bersalah di hati ini karena tadi sedikit bersikap kasar. Sambil menghela nafas panjajg akhirnya aku pamit meskipun lagi-lagi Nadia tidak merespon ucapanku. Saat ini aku harus pulang ke rumah Soraya untuk menyelesaikan masalah ini dengannya....




.................






"Kamu jahat Mas Arya kamu jahat!! Kamu udah selingkuh di belakang aku!!"

Sesampainya di rumah Soraya langsung marah-marah padaku sambil menangis. Dia juga terus memukul tubuhku tanpa henti tapi aku sama sekali tak merasa sakit dengan pukulannya. Wajahnya tampak bengkak dan aku yakin dia sudah menangis cukup lama. Aku memutuskan untuk memeluknya erat namun Soraya masih meronta-ronta minta dilepaskan.

"Aku gak selingkuh sama siapapun soraya.." ucapku tenang.

"Kamu bohong!! Kamu jahat!!!"

Aku tidak merespon ucapan Soraya dan berusaha menenangkannya sebisa mungkin. Akhirnya Soraya tidak lagi menolak karena kelelahan dan kini dia pasrah saat ku peluk dengan mesra.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang