Mohon untuk memberikan dukungannya....
Arya
Sejujurnya aku tak siap bertemu dengan Soraya karena tak bisa lagi mencari alasan yang logis. Aku jelas sudah ketahuan selingkuh dan tak mungkin lagi membela diri. Namun sebagai lelaki aku merasa tak boleh terus melarikan diri karena itu merupakan perbuatan tidak bertanggung jawab. Aku harus menghadapinya apapun yang terjadi meskipun aku sungguh merasa frustasi karena masalah ini. Pasti sangat tak mudah menghadapi Soraya pada hari ini terlebih beberapa hari yang lalu di restoran aku meninggalkannya begitu saja demi mengejar Nadia.
Setibanya di rumah ku lihat Soraya sedang menangis. Wajahnya pucat dan dia terlihat makin kurus. Sungguh aku tak tega melihatnya begini.. aku tidak tahu lagi apakah tetap mempertahankan keduanya merupakan keputusan yang tepat atau tidak. Aku sungguh tak mau melihat soraya hancur karena ulahku sendiri. Jelas semua ini terjadi berkat ketamakanku yang ingin berpoligami.
"Soraya..." aku mulai mendekat dan menggenggam tangannya.
"Jangan sentuh aku mas!! Aku benar-benar benci kamu, bisa-bisanya aku seperti orang bego yang gak sadar kalau kamu dan Nadia udah selingkuh!!" Soraya tampak sangat marah dan matanya menatapku tajam.
"Sebelum kamu kenal sama Nadia aku udah nikah duluan sama dia, Soraya..."
Soraya terlihat begitu hancur dan mulai meneteskan air mata lagi. Aku tahu ini semua salahku dan aku mencoba menenangkan dia dengan memeluknya. Namun Soraya menolak dan menepis tanganku begitu saja.
"Kamu jahat Mas.. apa kurangnya aku mas?" Tanyanya pilu.
"Maaf... maafin aku...."
Soraya tidak membalas ucapanku dan segera masuk kamar dengan keadaan menangis tersedu-sedu. Saat aku menyusulnya, dia sudah mengunci kamar. Rasanya kepalaku sangat pusing hingga akhirnya aku memutuskan duduk di sofa sambil memijat kepalaku yang terasa mau pecah.
Kalau pada akhirnya aku harus memilih, entah siapa sosok yang ku pilih apakah Nadia atau Soraya. Sungguh ketika aku memiliki pikiran untuk memilih Soraya, aku tak bisa kehilangan Nadia. Dia merupakan cinta pertamaku dan aku tak bisa melepasnya. Namun saat aku berpikir memilih Nadia, tentu saja Soraya tak mungkin aku tinggalkan karena dia sudah menemaniku sejauh ini. Selain itu aku tak mau Zain menjadi korban dan menyaksikan orang tuanya bercerai. Ternyata sangat sulit sekali untuk memilih, tapi ingin mempertahankan keduanya pun jelas tak mungkin.
.....................
"Zain ayo makan nak..." ucapku pada Zain.
"Mami kemana pi? Kita makan berdua aja?" Zain terlihat lucu dan dia bersiap-siap berangkat sekolah.
"Hm.. mami sakit... iya kita makan berdua dulu ya!"
Keesokan harinya aku bangun pagi-pagi karena harus masuk kantor. Namun ku lihat tidak ada Soraya di meja makan hanya ada Zain yang sudah dimandikan oleh para maid. Kami sarapan dalam keheningan, beruntung Zain sudah bisa makan sendiri tanpa disuapi. Meskipun dia makan dengan sedikit berantakan.
"Zain nanti berangkat sekolahnya sama mba Narel dulu yah.. mami soalnya lagi sakit"
"Mami sakitnya sampe kapan pih?" Tanya Zain penasaran.
"Doakan supaya mami cepat sembuh ya..."
Sebelum Zain berangkat sekolah aku mencium pipinya dan mengusap pipi bulatnya. Membayangkan jika aku dan Soraya bercerai, Zain pasti akan menjadi anak broken home. Dia masih terlalu kecil untuk menghadapi masalah ini. Aku juga tak mau anakku sedih.. aku ingin Zain selalu ceria dan bahagia. Aku sungguh tak tega jika harus bercerai dari Soraya tapi menceraikan Nadia pun aku sungguh tak sanggup.
![](https://img.wattpad.com/cover/353245582-288-k485064.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Wife
RomanceArya merupakan seorang pengusaha sukses yang ternyata memiliki istri simpanan