35 - Meet my parents

663 27 4
                                    

Tolong beri vote nya kalau gak mau kasih vote mohon tidak membaca karya-karya saya!!!







Arya

Penculikan Nadia ternyata berhasil tanpa hambatan sama sekali namun dia dalam kondisi pingsan. Dengan segera aku menyuruh mereka membawa Nadia ke rumah baru. Rumah lamaku bersama Soraya akan segera ku jual karena begitu banyak kenangan bersama dia yang ingin segera ku lupakan. Aku tak mau lagi mengingat Soraya karena selama 5 tahun lamanya dia terus menipu dan membuatku menjadi orang dungu. Apalagi selama 5 tahun aku sangat menyayangi Zain tapi ternyata anak itu bukan anak kandungku.

Sedangkan Zain selama ini tinggal bersama mami dan papi. Hal ini terjadi karena kesibukan di kantor membuatku tak bisa mengurusnya, belum lagi karena kenyataan Zain bukan anakku membuat suasana hati ini sangat buruk hingga berujung tak mau melihatnya untuk sementara waktu padahal itu bukanlah kesalahannya. Aku hanya butuh waktu untuk menenangkan diri tapi aku sama sekali tak membenci Zain.

Tentu saja Nadia marah-marah dan tantrum saat aku bilang terpaksa menculiknya. Dengan penuh ketenangan aku tetap menghadapinya serta mengatakan jika perceraianku sedang diproses dan Soraya sudah masuk penjara. Tentu saja pada akhirnya Nadia jauh lebih tenang saat mendengar semua yang telah aku lakukan untuknya.

Selain itu kebahagiaanku menjadi berkali lipat saat Nadia mengatakan sedang hamil anakku. Ternyata perjuanganku selama ini membuahkan hasil, akhirnya aku akan segera mendapatkan keturunan dari wanita yang sangat ku cintai. Akhirnya aku akan menjadi seorang ayah betulan tak lama lagi.

"Mas kayaknya aku harus ketemu sama Mas Ian deh...."

Saat kami sedang bermesraan tiba-tiba Nadia menyebutkan nama Adrian. Sontak aku merasa sedikit unmood tapi aku tak mau membuatnya kesal sehingga aku tetap terlihat biasa saja.

"Kamu mau kembali sama dia?" Balasku sedikit menyindir.

"Bukan... aku cuma mau minta maaf karena aku gak jadi nikah sama dia!!" ucapnya sedikit panik.

"Biar aku yang bilang sama Adrian... kamu di rumah aja apalagi kan sekarang lagi hamil"

Nadia mulai cemberut dan memasang wajah masam. Entahlah apa mungkin ini bawaan bayi atau tidak tapi Nadia jauh lebih ekspresif dan tidak menahan amarahnya saat tidak suka akan sesuatu. Dia pun hanya diam saja mengabaikanku dan memutuskan makan buah sendirian sambil cemberut.

Dengan segera aku membujuknya, jangan sampai kami kembali ribut karena baru saja kami akur beberapa saat lalu. Apalagi di luar sana ada pria yang menginginkan Nadia, tidak mungkin aku membiarkan dia pergi lagi dariku. Jangan sampai Nadia ngambek dan kabur karena mendapatkannya saja sangat penuh perjuangan.

"Jangan marah lagi dong.... kan kita baru baikan" aku berusaha membujuknya dengan sabar.

"Aku gak marah kok"

"Masa? Kok judes gitu?"

"Aku cuma lagi gak mau deket-deket sama Mas Arya soalnya Mas Arya jelek mirip pinokio!!"

Aku sampai menganga saat mendengar Nadia mengataiku jelek. Dia tidak pernah begini sebelumnya.. apa ini efek dia sedang hamil anakku ya? Sungguh membuatku tak habis pikir Nadia berubah seperti ini. Biasanya dia selalu memujiku tampan bahkan seringkali dia bilang kalau aku paling tampan di dunia.

"Ya udah mas emang jelek... jangan marah lagi dong" ucapku pasrah.

Tampaknya aku harus banyak mengalah pada Nadia. Tapi tak mengapa, apapun akan ku lakukan agar Nadia bahagia bersamaku. Walaupun saat ini kami masih menikah siri karena pengadilan agama belum memberikan tanggal pasti mengenai sidang perceraianku dengan Soraya.

Secret WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang